Konflik Palestina vs Israel

Jika Hamas Tak Dibubarkan, Menteri Israel Itamar Ben Gvir Ancam Gulingkan PM Netanyahu

Ben Gvir menambahkan bahwa ia memilih menentang rencana gencatan senjata Gaza dengan Hamas yang disponsori AS.

Editor: Faisal Zamzami
khaberni
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir: 

SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Menteri Israel Itamar Ben Gvir mengancam akan menggulingkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Ben Gvir yang merupakan Menteri Keamanan Nasional dan seorang ekstremis sayap kanan memperingatkan bahwa partainya, Partai Kekuatan Yahudi, akan menggulingkan Netanyahu jika Hamas tak dibubarkan.

Hal itu diungkapkan Ben Gvir pada Kamis (9/10/2025), jelang pertemuan kabinet Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata di Gaza dan rencana pembebasan sandera Israel.

“Jika Pemerintahan Hamas tak dibubarkan, atau mereka mengatakan kepada kita bahwa Hamas telah dibubarkan, sementara pada kenyataannya Hamas masih terus eksis dengan kedok berbeda, kekuatan Yahudi akan membubarkan pemerintahan tersebut,” kata Ben Gvir dilansir dari TRT World.

Ben Gvir menambahkan bahwa ia memilih menentang rencana gencatan senjata Gaza dengan Hamas yang disponsori AS.

Sebab, menurut Ben Gvir, proposal itu akan membebaskan ratusan tahanan Palestina.

“Hati kita semua dipenuhi sukacita karena semua sandera diharapkan kembali. Namun, di samping sukacita ini kita dilarang keras mengabaikan harga yang harus dibayar,” ujarnya.

“Pembebasan ribuan teroris, termasuk 250 pembunuh yang diharapkan dibebaskan dari penjara. Ini adalah harga yang sangat mahal,” kata Ben Gvir.

Ia menegaskan bahwa dirinya tak bisa memilih kesepakatan yang termasuk di dalamnya pembebasan teroris.


“Kami akan menentang pemerintah terkait hal tersebut,” ucapnya.

Ben Gvir selama ini menjadi penentang utama dalam upaya gencatan senjata di Gaza.

Bersama dengan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich keduanya kerap menyerukan pendudukan Gaza sepenuhnya oleh Israel saat perang usai.

Baca juga: VIDEO Pastikan Logistik Sampai ke Gaza, Amerika Kirim 200 Tentara ke Israel

Israel Setuju Gencatan Senjata di Gaza, Netanyahu Merasa Menang

 

Pemerintah Israel telah menyetujui gencatan senjata di Gaza dan rencana pembebasan sandera.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan Israel dan Hamas dilaporkan telah sepakat pada fase pertama gencatan senjata di Gaza.

Pemerintah Israel mengungkapkan telah menyetujui rencana 20 poin gencatan senjata di Gaza yang diajukan Trump.

"Pemerintah telah menyetujui kerangka kerja untuk pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup dan yang meninggal," bunyi pernyataan tersebut dikutip dari BBC, Jumat (10/10/2025).

Sesaat sebelum Pemerintah Israel mengungkapkan pihaknya menyepakati gencatan senjata, Netanyahu merasa negaranya telah menang dan mencapai semua tujuannya.


Netanyahu menilai genjatan senjata di Gaza, merupakan perkembangan yang sangat penting. 

"Kita telah berjuang selama dua tahun ini untuk mencapai tujuan perang kami, dan salah satu tujuan utama adalah kembalinya sandera, mereka semua, baik yang masih hidup dan tewas. Dan kita akan mencapai tujuan tersebut," ujarnya.

Ia kemudian berterima kasih atas bantuan luar biasa dari Trump dan juga timnya, Steve Witkoff dan Jared Kushner.

Netanyahu juga memuji tentara Israel, atas apa yang disebutnya sebagai keberanian para tentara dalam memasuki Gaza.

"Juga kombinasi militer dan tekanan diplomatik yang mengisolasi Hamas," ujarnya.


Sementara itu, Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff memuji Netanyahu karena menurutnya PM Israel itu telah membuat pilihan yang sulit.

"Ia (Netanyahu) memiliki tugas membuat keputusan sulit, seberapa berat dengan Hamas, kapan harus fleksibel, dan kapan saat tidak," ujar Witkoff.

 

Baca juga: Besok Malam, Bupati Aceh Barat Buka Pekan Kebudayaan dan Perayaan HUT Kota Meulaboh

Baca juga: Penyebab Calon Praja IPDN Maulana Izzat Nurhadi Meninggal Dunia, IPDN Bantah karena Kekerasan

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved