Breaking News

Istri yang Tewas saat Bulan Madu Dimakamkan, Suami Hadiri Pemakaman dengan Selang Oksigen

Polisi menduga penyebab insiden adalah keracunan gas dari sistem pemanas air di penginapan. 

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
TEWAS SAAT BULAN MADU - Gilang Kurniawan tampak lemas saat menghadiri pemakaman istrinya, Cindy Desta Nanda, yang tewas saat bulan madu di Solok akibat dugaan keracunan gas. Selang oksigen masih terpasang di hidungnya ketika ia dibopong keluarga menuju pusara sang istri. 

Tampak Gilang Kurniawan dibopoh oleh sejumlah kerabat dan keluarga, berjalan terkulai lemas sembari ekspresi wajahnya yang sedih dan tatapan kosong.

Tak kalah disorot, di bagian hidungnya masih terdapat selang oksigen nasal atau nasal cannula. 

Alat ini digunakan untuk terapi pernapasan, bukan pemberian cairan atau obat.

Selang oksigen hidung adalat alat medis berbentuk selang plastik lentur dengan dua cabang kecil yang dimasukkan ke lubang hidung.

Lalu selang itu terhubung ke sumber oksigen digunakan untuk menyalurkan oksigen tambahan langsung ke saluran pernapasan pasien. 

Fungsi utamanya meningkatkan kadar oksigen dalam darah bagi pasien dengan gangguan pernapasan.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, tak ada tanda-tanda kekerasan baik dari korban pria maupun wanita.

Diduga mereka mengalami keracunan gas dari kamar mandi penginapan tersebut.

Baca juga: Sosok Heryanto, Setubuhi Dina Oktaviani Usai Tewas Dicekik, Disebut Punya Istri, Dikenal Pendiam

Kronolog Kejadian
 
Polisi mengungkap kronologi kasus bulan madu sepasang suami istri yang berujung maut di sebuah penginapan di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (9/10/2025).

Kapolsek Lembah Gumanti AKP Barata Rahmat Sukarsih menyebutkan, peristiwa berawal saat pasutri itu masuk ke penginapan pada Rabu (8/10/2025) siang.

Pasutri asal Padang itu kemudian menginap hingga Kamis (9/10/2025) pagi, ketika pelayan datang mengantarkan sarapan pagi.

"Saat pelayan mau mengantarkan sarapan pagi, pasutri itu masih merespons atau menyahut kedatangan pelayan," kata Barata.

Namun, saat itu, sarapan belum sempat diberikan karena pasutri tersebut sedang mandi.

 
Setelah pelayan itu kembali dan mau mengantarkan sarapan, pasutri tersebut tidak lagi merespons.

"Saat pelayan datang untuk kedua kalinya, pasutri itu tidak lagi menyahut," kata Barata.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved