Berita Regional
Kejam! Ibu Tiri di Bogor Tega Siksa Anak hingga Tewas Cuma Gegara Uang Jajan
Beberapa saksi melihat adanya luka lebam dan memar di tubuh korban yang tidak wajar untuk anak seusianya.
Beberapa saksi melihat adanya luka lebam dan memar di tubuh korban yang tidak wajar untuk anak seusianya.
SERAMBINEWS.COM, BOGOR - Kasus tragis yang menimpa bocah laki-laki berinisial MAA (6) di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungkap sisi kelam kekerasan dalam rumah tangga.
Korban meninggal dunia pada Minggu, 19 Oktober 2025, setelah mengalami penganiayaan berhari-hari oleh ibu tirinya, RN (30).
Polisi mengungkap bahwa pemicu kekerasan tersebut ternyata berasal dari hal-hal sepele yang terjadi dalam keseharian mereka.
Kasus terbongkar berawal dari kecurigaan saat jasad korban dimandikan oleh warga pada hari Senin (20/10/2025) pagi.
Beberapa saksi melihat adanya luka lebam dan memar di tubuh korban yang tidak wajar untuk anak seusianya.
Hal ini menjadi titik awal penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Kejamnya Ibu Tiri Siksa Anak Usia 6 Tahun sampai Tewas, Kesal Perintah Tak Dituruti
“Ada saksi yang memandikan jenazah melihat ketidakwajaran di tubuh korban, penuh luka dan lebam,” ujar Kompol Made Gede Oka, Kasat Reskrim Polres Metro Depok.
Polisi mengungkap dua alasan utama yang memicu RN melakukan kekerasan terhadap MAA:
1. Korban Menolak Makan
RN mengaku sering kesal karena MAA menolak disuapi atau tidak mau makan. Penolakan ini terjadi hampir setiap hari dan memicu emosi pelaku.
“Pelaku merasa kesal ketika korban menolak makan. Perlakuan intensif dilakukan tiap minggu,” jelas Kompol Gede.
2. Permintaan Uang Jajan
Baca juga: Sosok Ustaz Evie Effendi Diduga Aniaya Anak Perempuannya, Pernah Dipenjara, Ibu Tiri Pukul Korban
Selain soal makan, korban juga beberapa kali meminta uang jajan namun tidak diberi.
RN mengaku hal tersebut membuatnya semakin kesal hingga melakukan kekerasan fisik.
“Korban beberapa kali minta uang jajan, tidak diberi. Akhirnya pelaku melakukan tindakan kekerasan,” tambahnya.
Penganiayaan terhadap MAA berlangsung selama tiga hari berturut-turut secara intensif.
RN memukul dan melukai korban hingga tubuhnya penuh luka.
Pada hari keempat, MAA mengalami pingsan dan akhirnya meninggal dunia.
“Penganiayaan dilakukan secara masif selama tiga hari. Hari keempat korban pingsan dan meninggal,” ungkap polisi.
Baca juga: Siti Mujayanah Sang Ibu Tiri Bantah Siksa Farel Prayoga: Biar Enggak Salah Paham, Kita Bertemu
Polisi melakukan proses ekshumasi terhadap jasad MAA di TPU Kalang Anyar, Desa Rawapanjang.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pendarahan di bagian kepala dan pembengkakan otak, yang menjadi penyebab kematian korban.
“Ada aliran darah yang tidak lancar dan bagian otak mengalami pembengkakan,” jelas pihak kepolisian.
Tutupi Luka dengan Bedak
Tetangga korban, Sumiarti mengungkap, bahwa RN sempat berusaha menutupi luka-luka di tubuh MAA dengan bedak tebal agar tidak terlihat oleh orang lain.
Hal ini terungkap saat Sumiarti melihat MAA memakai bedak berlebihan dan menanyakan langsung kepada sang anak.
“Saya tanya, ‘kamu pakai bedak atau mainin bedak?’ Dia jawab, ‘bukan, ibu yang pakein bedak’,” kata Sumiarti.
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang bahaya kekerasan dalam rumah tangga, terutama terhadap anak-anak.
Baca juga: Nasib 2 Bocah yang Disiksa Ibu Tiri di Jakarta Utara, Korban Harus Jalani Operasi Bagian Kepala
Meski pemicunya terlihat sepele, dampaknya sangat fatal.
RN kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan akan menjalani proses hukum atas perbuatannya.(*)
| Kepergok Mesum dengan Anggota DPRD, Polwan Jadi Tersangka Kasus Perzinahan |
|
|---|
| Tragis, 4 Pelajar Tersambar Petir Saat Berteduh di Gubuk, 1 Tewas & 1 Luka Bakar |
|
|---|
| Usai Islah, Dini Pitria Resmi Kembali Pimpin SMAN 1 Cimarga Lebak Banten |
|
|---|
| Paten! Begini Cara Dedi Mulyadi Cegah Kriminalisasi Guru |
|
|---|
| Horor Bullying di Sekolah, Pelajar SMP di Jateng Kehilangan Nyawa Usai Duel dengan Perundung |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.