Narkoba
Kisah DS, Driver Ojol yang Selamat dari Jeratan Bandar Narkoba, Antar Nasi Ternyata Isi Pil Ekstasi
Romi lalu memberikan paket berisi nasi bungkus dan air mineral untuk diantar ke Jalan Bakti, Delitua, atas nama penerima Riski.
SERAMBINEWS.COM - Upaya peredaran narkoba di Medan kembali memanfaatkan layanan ojek online sebagai perantara.
Seorang driver ojol berinisial DS (24) menjadi saksi bagaimana bandar mencoba mengelabui petugas dengan menyamarkan tiga butir pil diduga ekstasi di dalam nasi bungkus.
Kejadian itu berlangsung Rabu (22/10/2025) malam, saat DS tengah menunggu pesanan di sekitar Lapangan Merdeka, Medan.
Pesanan Kecil, Ongkos Mengganjal
Sekitar pukul 20.30 WIB, aplikasi DS menunjukkan pesanan masuk.
Pemesan dikenal sebagai Romi Sanjaya, meminta DS menemuinya di Jalan Zainul Arifin.
Romi lalu memberikan paket berisi nasi bungkus dan air mineral untuk diantar ke Jalan Bakti, Delitua, atas nama penerima Riski.
Di titik ini, DS mulai curiga.
Harga pesanan yang kecil itu dibayar Rp 46 ribu, jauh di atas standar ongkos dan harga makanan.
“Orderannya cuma nasi sama air mineral, tapi biayanya Rp 46.500. Dari situ sudah aneh,” kata DS melalui sambungan telepon, Jumat (24/10/2025).
Alamat Tujuan Janggal, Lokasi Berpindah
Romi mengarahkan bahwa penerima berada di klinik dokter gigi.
Namun, saat tiba di lokasi, DS tak menemukan satu pun klinik sesuai penjelasan.
Saat DS menghubungi nomor penerima, arahannya justru berubah.
“Dibilang salah titik, disuruh ke Warung Kopi Iwan, simpang Perumahan Mercy,” tutur DS.
Perubahan lokasi yang mendadak dan terlalu responsif membuat kecurigaan DS memuncak.
Pil Ekstasi Tersembunyi dalam Nasi
Di perjalanan menuju titik baru, DS memberanikan diri membuka isi paket.
Hasilnya mengejutkan.
3 pil diduga ekstasi disembunyikan dalam nasi putih.
Sebuah liquid vape juga ikut disisipkan.
“Pas kubuka, ada tiga pil dicampur dalam nasi putih. Langsung aku hentikan perjalanan,” ungkapnya.
Langsung Lapor Aparat
Tak ingin terjebak dalam jaringan kriminal, DS segera menuju Koramil Delitua untuk melapor.
Ia kemudian diarahkan ke Polsek Delitua untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Namun setelah kasus terungkap, nomor pengirim dan penerima tiba-tiba tak bisa lagi dihubungi.
Polisi Dalami Modus Baru
Kapolsek Delitua Kompol Panggil Sarianto membenarkan laporan tersebut.
Pihaknya kini menelusuri dugaan bahwa jaringan narkoba mulai memanfaatkan jasa transportasi online sebagai kurir tanpa sepengetahuan driver.
“Nomor pengirim dan penerima kini tidak aktif. Kami masih koordinasi dengan Satresnarkoba untuk penyelidikan lanjutan,” ujarnya.
Ancaman Nyata bagi Driver Ojol
Kasus ini menguatkan dugaan bahwa pelaku peredaran narkoba terus mencari celah, termasuk memanfaatkan profesi yang bergantung pada sistem kepercayaan.
DS bersyukur ia mengikuti instingnya.
“Kalau sampai aku antar tanpa tahu isinya, bisa-bisa aku yang ditangkap,” katanya.(*)
Berita ini sudah tayang di grid.id dengan judul Kronologi Polwan di Blitar Jadi Tersangka Dugaan Zina dengan Anggota DPRD, Terciduk di Hotel Bintang 4 Malang
| Tren Tersangka Kasus Narkoba di Polresta Banda Aceh Meningkat, 13 Orang per Bulan |
|
|---|
| Warga Iboih Temukan Paket Kokain 1 Kg, Polisi Dalami Jaringan Penyelundupan |
|
|---|
| Hingga Juli 2025, Tercatat 82 Kasus Narkotika di Banda Aceh, Dua Tahun Terakhir Alami Penurunan |
|
|---|
| Polres Pidie Jaya Gagalkan Peredaran 1.040 Gram Sabu, Dua Kurir Ditangkap |
|
|---|
| BNN Kota Lhokseumawe Ajak Warga Jadi Garda Terdepan Perangi Narkoba |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.