Luar Negeri

Helikopter dan Jet Tempur AS Jatuh Hampir Bersamaan di Laut China Selatan, Seluruh Awak Selamat

Seluruh awak berhasil diselamatkan, menurut keterangan Armada Pasifik Angkatan Laut AS, sebagaimana dilansir CNN.

Editor: Faisal Zamzami
US NAVY/NAVY MEDIA CONTENT SERVICE (NMCS)
Salah satu kapal induk milik Amerika Serikat (AS), USS Nimitz. 
Ringkasan Berita:
  • Sebuah helikopter dan jet tempur milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) jatuh ke laut dalam dua insiden terpisah di Laut China Selatan pada Minggu (26/10/2025) 
  • Seluruh awak berhasil diselamatkan
  • Angkatan Laut AS menyatakan, penyebab insiden masih menjadi misteri dan pihaknya tengah melakukan penyelidikan

 

SERAMBINEWS.COM - Sebuah helikopter dan jet tempur milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) jatuh ke laut dalam dua insiden terpisah di Laut China Selatan pada Minggu (26/10/2025) saat menjalankan operasi rutin.  

Seluruh awak berhasil diselamatkan, menurut keterangan Armada Pasifik Angkatan Laut AS, sebagaimana dilansir CNN.

Angkatan Laut AS menyatakan, penyebab insiden masih menjadi misteri dan pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kedua kecelakaan tersebut.

Angkatan Laut AS menjelaskan, helikopter MH-60R Seahawk yang dioperasikan skuadron "Battle Cats" dari Helicopter Maritime Strike Squadron (HSM) 73 jatuh sekitar pukul 14.45 waktu setempat saat melakukan operasi dari kapal induk USS Nimitz.  

Tim pencari dan penyelamat berhasil mengevakuasi tiga awak helikopter tersebut dengan selamat.

Sekitar 30 menit kemudian, pada pukul 15.15, jet tempur F/A-18F Super Hornet dari skuadron "Fighting Redcocks" Strike Fighter Squadron (VFA) 22 juga mengalami kecelakaan saat menjalankan operasi rutin dari kapal induk yang sama.  

Kedua pilot berhasil keluar dari pesawat sebelum jatuh dan segera diselamatkan.

 Laut China Selatan merupakan kawasan strategis yang diperebutkan banyak negara, termasuk China dan sejumlah negara Asia Tenggara.

 Meski Mahkamah Arbitrase Internasional telah menolak klaim sepihak Beijing, China tetap bersikeras menguasai hampir seluruh wilayah perairan tersebut.

Baca juga: VIDEO - Kapal Filipina Ditabrak China di Laut China Selatan, Disebut Aksi Intimidasi Brutal

Selama dua dekade terakhir, Beijing memperkuat klaimnya dengan membangun instalasi militer di berbagai pulau buatan di kawasan itu.

 Langkah ini menjadi tantangan langsung bagi sejumlah negara di kawasan itu serta AS.

Di satu sisi, misi Angkatan Laut AS di Laut China Selatan juga menjadi bagian dari strategi Washington untuk menahan ekspansi maritim China.

Insiden ini terjadi beberapa bulan setelah Angkatan Laut AS kehilangan dua jet tempur Super Hornet di Laut Merah pada musim semi lalu.

 Menurut data resmi Angkatan Laut AS, satu unit pesawat F/A-18 bernilai lebih dari 60 juta dollar AS atau sekitar Rp 995 miliar.

USS Nimitz, kapal induk terbesar dan tertua dalam armada Angkatan Laut AS, dijadwalkan akan dipensiunkan tahun depan.

Lawatan Trump

Kecelakaan ini terjadi di tengah lawatan Presiden AS Donald Trump ke Asia.  

Dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pekan ini untuk membahas hubungan dagang kedua negara.

Hubungan Washington dan Beijing sempat memburuk dalam beberapa pekan terakhir setelah kedua pihak saling memberlakukan kebijakan dagang yang keras.  

Namun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada Minggu bahwa kedua negara telah mencapai kerangka kesepakatan dagang guna meredakan ketegangan menjelang pertemuan Trump dan Xi.

 

Baca juga: Tim Beta Bireuen Juara III Bersama Turnamen Tenis HUT NasDem ke-14

Baca juga: Baitul Mal Aceh Timur Buka Pendaftaran Bantuan untuk Lima Golongan Mustahik

Baca juga: Berhasil Perangi Narkoba, Kepala BNN Banda Aceh Raih Penghargaan Inspiring Professional Award 2025

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved