Konflik Palestina vs Israel
Israel Ancam Hamas Gegara Salah Serahkan Jenazah, Klaim Bukan Milik 13 Tawanan
Israel mengidentifikasi jenazah tersebut sebagai bagian dari tubuh Ofir Tzarfati, tawanan yang jenazahnya ditemukan pada Desember 2023.
Hamas berulang kali menyatakan pada kelompoknya berupaya mengevakuasi jenazah tawanan yang masih berada di Jalur Gaza meski sudah melakukan penggalian di bawah reruntuhan.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan sulit untuk mengevakuasi semua jenazah dengan cepat, mengingat kerusakan yang sangat parah di Jalur Gaza akibat serangan Israel.
"Meski demikian, Hamas akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menyerahkan jenazah yang tersisa hingga masalah ini selesai sepenuhnya dan sesegera mungkin," ujar Hasem Qassem kepada Reuters.
Presiden AS Donald Trump mengusulkan proposal gencatan senjata untuk Israel dan Hamas pada akhir September lalu.
Kedua pihak sepakat untuk gencatan senjata tahap pertama pada 10 Oktober, setelah diskusi yang ditengahi Mesir dan Qatar serta diawasi oleh AS dan Turki di Mesir pada 6-10 Oktober.
Namun, Israel dan Hamas saling tuduh atas pelanggaran gencatan senjata, yang mengancam berlanjutnya diskusi untuk tahap kedua.
Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel melakukan 125 pelanggaran perjanjian gencatan senjata sejak mulai berlaku pada 10 Oktober.
Kantor tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan Israel yang melanggar perjanjian telah menewaskan 94 warga Palestina di Gaza dan melukai lebih dari 344 lainnya, lapor Al Jazeera.
WAFA Agency melaporkan setidaknya 68.531 warga Palestina tewas dan 170.402 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut data per 28 Oktober 2025.
Israel menyalahkan Hamas atas kematian dan kehancuran di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai balasan atas Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas dan faksi perlawanan lainnya pada 7 Oktober 2023.
Hamas dan faksi lainnya menangkap 250 orang setelah membobol pertahanan Israel di perbatasan selatan, sebagai perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina sejak tahun 1948.
Setelah berlakunya gencatan senjata tahap pertama, Hamas membebaskan 20 tawanan Israel yang masih hidup dan wajib menyerahkan 28 jenazah tawanan di Jalur Gaza.
Israel menekan Hamas yang dinilai lamban menyerahkan jenazah-jenazah tersebut, sementara Hamas mengatakan mereka berusaha semaksimal mungkin di tengah kehancuran di Jalur Gaza.
Pada minggu lalu, tim Mesir mengerahkan alat berat dan didampingi oleh tim Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk membantu Hamas dalam mengevakuasi jenazah tawanan.
Baca juga: Peran 17 Anggota TNI Siksa Prada Lucky Hingga Tewas, Korban Dicambuk dan Alat Vitalnya Dioles Cabai
Baca juga: Dua TBM asal Aceh Terima Penghargaan Nasional pada Festival Literasi Perpusnas 2025
Baca juga: Prakiraan Cuaca Rabu 29 Oktober 2025 Nagan Raya Berawan, Waspadai Gelombang Tinggi
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Netanyahu Perintahkan Serangan Besar-besaran ke Gaza, Warga Palestina Takut Genosida Berlanjut |
|
|---|
| Netanyahu Tegaskan Israel yang Tentukan Negara Mana Saja yang Boleh Kirim Tentara ke Gaza |
|
|---|
| 3 Orang Tewas saat Israel Gempur Lebanon, Termasuk Anggota Hizbullah, Pasukan PBB Jadi Sasaran |
|
|---|
| Protes Rencana Israel Caplok Tepi Barat, Trump: Israel akan Kehilangan Semua Dukungan AS |
|
|---|
| Israel Bunuh 97 Warga Gaza Selama Gencatan Senjata, Termasuk 11 Orang Sekeluarga di Mobil Terbuka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.