Mahfud MD Duga KPK Takut Usut Kasus Dugaan Korupsi Proyek Whoosh: Entah Takut Pada Siapa

Mahfud bahkan menilai KPK terkesan takut mengusut dugaan korupsi dalam proyek bernilai triliunan rupiah itu.

Editor: Amirullah
Kompas.com/ Dian Erika
KERETA CEPAT WHOOSH - Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Whoosh yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (2/10/2023) sedang diparkir di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur. (Kompas.com/ Dian Erika) 

SERAMBINEWS.COM - Proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh kembali jadi sorotan publik.

Eks Menko Polhukam Mahfud MD menduga ada yang tidak beres dalam proyek raksasa tersebut.

Mahfud bahkan menilai KPK terkesan takut mengusut dugaan korupsi dalam proyek bernilai triliunan rupiah itu.

Diketahui, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh terus menjadi sorotan publik

Satu di antaranya datang dari eks Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD

Mahfud MD menduga KPK takut mengusut kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh tersebut.

Namun demikian, Mahfud tidak menjelaskan secara gamblang kepada siapa lembaga antirasuah tersebut takut.

Demikian disampaikan Mahfud menjawab pertanyaan tentang apa yang menjadi ganjalan KPK sehingga belum proaktif melakukan investigasi untuk mengusut kasus itu.

“Dugaan saya (KPK) takut. Entah takut pada siapa,” kata Mahfud MD kepada Kompas TV dalam program acara Kompas Petang, yang dikutip pada Selasa (28/10/2025).

Mahfud menjelaskan kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat sebteulnya sudah ramai dibicarakan sejak tanggal 12-13 Oktober 2025.

Ketika itu, kata Mahfud, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengeluarkan pernyataan menolak pembayaran utang proyek kereta cepat menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.

Baca juga: Sandra Dewi Cabut Gugatan, Aset Disita Siap Dilelang untuk Tutup Kerugian Negara

Baca juga: Kronologi Pasutri Suntikkan Sabu ke Adik Perempuan, Dipicu Sakit Hati ke Orang Tua soal Perlakuan

Setelah ada pernyataan Purbaya tersebut, Mahfud mengaku baru ikut mengomentari proyek kereta cepat tersebut.

“Saya ngomong tanggal 14, sudah hari ketiga,” ujar Mahfud.

Adapun Mahfud MD sebelumnya mengungkap ada dugaan tindak pidana korupsi dalam bentuk penggelembungan anggaran atau mark up dalam proyek Whoosh.

Hal tersebut Mahfud sampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official, pada 14 Oktober 2025.

"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," kata Mahfud.

Namun demikian, Mahfud tidak membeberkan siapa pihak yang menaikkan biaya pembangunan kereta cepat tersebut.

"Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini," ujarnya

Setelah Mahfud menyampaikan pernyataan tersebut, pada 16 Oktober 2025 KPK meminta bekas Ketua Mahkamah Konstitusi itu untuk membuat laporan mengenai dugaan korupsi dalam proyek Whoosh.

Mahfud pun mengaku siap bila dipanggil KPK untuk dimintai keterangan mengenai dugaan korupsi proyek kereta cepat itu.

Namun, dia menegaskan enngan jika disuruh melapor secara resmi kepada lembaga antirasuah itu mengenai dugaan korupsi tersebut

“Saya siap dipanggil. Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau saya disuruh lapor, ngapain, buang-buang waktu juga," kata Mahfud di Yogyakarta pada Minggu (26/10/2025).

(Kompas/Tribunnews)

 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul KPK Diduga Takut Usut Kasus Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Mahfud MD: Ini siapa yang menaikkan?

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved