Polisi Ungkap Bjorka WFT Simpan 5 GB Data, Termasuk Milik Pemerintah Asing
Polisi kini menelusuri puluhan entitas yang datanya ditemukan untuk mengetahui celah keamanan yang dimanfaatkan pelaku.
Ringkasan Berita:
- Polisi menemukan sekitar 5 gigabyte (GB) data perusahaan swasta hingga lembaga luar negeri yang disimpan pemuda berinisial WFT (22), tersangka pemilik akun X bernama Bjorka.
- Temuan ini terungkap setelah hasil pemeriksaan laboratorium forensik atas barang bukti digital milik WFT rampung.
- Data yang ditemukan sangat beragam, mulai dari data kesehatan, data perbankan dalam dan luar negeri, data sekolah, hingga data perdagangan daring (e-commerce).
SERAMBINEWS.COM - Polisi menemukan sekitar 5 gigabyte (GB) data perusahaan swasta hingga lembaga luar negeri yang disimpan pemuda berinisial WFT (22), tersangka pemilik akun X bernama Bjorka.
Temuan ini terungkap setelah hasil pemeriksaan laboratorium forensik atas barang bukti digital milik WFT rampung.
Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengatakan, data yang ditemukan sangat beragam, mulai dari data kesehatan, data perbankan dalam dan luar negeri, data sekolah, hingga data perdagangan daring (e-commerce).
Bahkan ada pula data milik pemerintah luar negeri.
“Ada dari data kesehatan, data bank dalam maupun luar negeri, ada data sekolah, konstruksi, data e-commerce juga ada. Datanya bervarisasi dan banyak,” ujar Fian, Senin (3/11/2025).
Menurut Fian, total data mencapai 5 GB.
Ia menggambarkan volume tersebut cukup besar dan menunjukkan banyaknya entitas yang menjadi korban.
“Kemarin yang kami diskusikan dengan law enforcement. Datanya 5 giga (GB). Anda bayangkan kalau 5 giga sebesar apa datanya,” lanjutnya.
Polisi kini menelusuri puluhan entitas yang datanya ditemukan untuk mengetahui celah keamanan yang dimanfaatkan pelaku.
Setiap lembaga atau perusahaan terkait akan dipanggil untuk pemeriksaan.
“Itu kami panggil entitas/lembaga itu untuk kami periksa, termasuk juga ada beberapa data yang itu milik pemerintah luar negeri. Itu nanti kami akan kerja sama dengan kepolisiannya (luar negeri) sehingga mereka bisa cek ke sistem itu apakah memang terjadi data breach (kebocoran data),” jelas Fian.
Jika terbukti ada kebocoran, penyidik akan berbagi data dengan otoritas luar negeri untuk membantu proses penangkapan.
“Kalau terjadi data breach, kami akan bekerjasama untuk sharing data, untuk menangkap pelakunya. Apakah dia pelakunya Bjorka yang ini atau ada yang lain. Itu akan kami tangkap,” imbuhnya.
Dalam pemeriksaan lanjutan, penyidik akan menelusuri log akses serta jejak digital untuk memastikan bagaimana data tersebut bisa diretas dan berpindah tangan.
Baca juga: Polisi Tangkap WTF, Akun Bjorka Malah Masih Aktif dan Tantang Pemerintah & Ejek Badan Gizi Nasional
Respons Polisi Saat Akun Bjorka Lain Muncul dan Mengaku Masih Bebas
Kepolisian masih mendalami kemunculan berbagai identitas yang mengaku sebagai “Bjorka”, peretas yang kerap disebut-sebut terlibat dalam sejumlah kebocoran data di Indonesia.
Kasubbid Penmas Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, tim penyidik siber tengah menelusuri keterkaitan antara akun-akun tersebut, termasuk yang baru-baru ini muncul dengan klaim membocorkan data Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kan sudah saya sampaikan, Wadir Siber juga sampaikan everybody can be anybody di internet, siapa pun bisa jadi siapa saja di internet,” ujar Reonald saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (6/10/2025).
Reonald menambahkan, penyidik berusaha memastikan apakah akun yang kini muncul memang identik dengan Bjorka yang sebelumnya aktif di dunia maya.
“Bisa saja ada yang mengakui Bjorka-Bjorka lain atau ini lagi didalami apakah Bjorka ini identik dengan Bjorka yang sebelumnya, kan juga akan didalami,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini penyidik baru dapat memastikan adanya tindak pidana terkait kasus kebocoran data pada salah satu bank swasta, yang melibatkan tersangka yang sudah ditangkap.
“Makanya yang kami sampaikan adalah yang masih bisa dibuktikan oleh penyidik reserse siber PMJ adalah tindak pidana perbuatan dia di perkara di salah satu bank swasta ini di Polda Metro Jaya,” ujar Reonald.
Meski begitu, polisi tidak menghentikan penelusuran jejak digital akun-akun lain yang menggunakan nama Bjorka.
“Namun tidak berhenti sampai situ, penyidik terus mendalami tentang jejak digital dari Bjorka-Bjorka sebelumnya, apakah Bjorka ini ataupun bukan,” ucapnya.
Menurut Reonald, pelaku yang ditangkap juga diketahui beberapa kali mengganti identitas di platform gelap internet atau dark web.
“Karena yang berhasil ditangkap ini kan sudah beberapa kali juga mengubah nama di dark web. Berubah nama jadi salah satunya adalah ada perubahan nama kah dari Bjorka, Bjorka-nise versi 2020 kan gitu, Sky Wave kan dia beberapa kali berubah,” jelasnya.
Baca juga: VIDEO Polisi Klaim Tangkap Bjorka, sang Hacker: Aku Masih Bebas
Penangkapan pelaku
Sebelumnya, Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap WFT di rumah kekasihnya, MGM, di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Selasa (23/9/2025).
“Tersangka dengan inisial WFT, laki-laki, usia 22 tahun,” kata Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak dalam konferensi pers, Kamis (2/10/2025).
Penyidik menemukan bahwa WFT merupakan pemilik akun X @bjorkanesiaa sejak 2020.
Ia diduga mengunggah tampilan database nasabah salah satu bank swasta dan memperoleh data tersebut dari forum gelap (dark forum).
“Peran kedua mengunggah tampilan database akun nasabah salah satu bank swasta Indonesia di media sosial akun X dengan nama Bjorka dan username @bjorkanesiaa dan mengambil tampilan database akun nasabah bank dari dark forum,” tegas Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon.
Menurut Herman, motif WFT adalah memeras pihak bank.
Namun aksinya gagal setelah pihak bank melapor ke polisi.
Polisi juga menemukan bahwa WFT memiliki beberapa akun di dark forum dengan nama berbeda seperti Bjorka, SkyWave, Shint Hunter, hingga Oposite 6890, untuk menyamarkan identitasnya.
“Tujuan pelaku melakukan perubahan nama-nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya dengan menggunakan berbagai macam email atau nomor telepon sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak,” ujar Herman.
Baca juga: Briptu ZA Anggota Polda Banten Masuk DPO, Jadi Tersangka Penipuan Rekrutmen Polri
Baca juga: 55 Santri dan Alumni Dayah Insan Qur’ani Wakili Daerah Masing-masing di MTQ Aceh 2025 Pidie Jaya
Baca juga: Disorot Kempot seperti Nenek Sihir & Diisukan Operasi, Ashanty Ungkap Kondisi Wajahnya Gegera Ini
Sumber: Kompas.com
| Status Burni Telong Kembali Normal, Jalur Pendakian Dibuka |
|
|---|
| Makin Panas! Giliran Lita Gading Laporkan Ahmad Dhani ke Polisi, Denny Sumargo Ikut Terseret |
|
|---|
| VIDEO Peretas Pro-Palestina Klaim Bobol Data Senjata Rahasia Israel dari Kontraktor Pertahanan |
|
|---|
| Netanyahu Tegaskan Israel yang Tentukan Negara Mana Saja yang Boleh Kirim Tentara ke Gaza |
|
|---|
| VIDEO - HEBOH! Data SIM Card Indonesia Bocor, Pakar Telematika Indonesia Jadi Korban Bjorka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.