Banjir Bandang di Nduga Papua, 23 Orang Hilang Berasal dari 2 Distrik, Bupati Tetapkan Status KLB

“Sebanyak 23 orang masih dinyatakan hilang oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat,” jelasnya.

Editor: Faisal Zamzami
BNPB
Proses pencarian korban hilang akibat banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (1/11/2025). 

 

Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 23 orang dinyatakan hilang pasca-banjir dan longsor di Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (1/11/2025). 
  • BPBD Kabupaten Nduga bersama dinas terkait dan warga melakukan upaya pencarian korban hilang.
  • Selain upaya pencarian dan pertolongan, BPBD setempat masih terus memutakhirkan data dampak bencana.

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan pencarian dan pertolongan terhadap korban banjir bandang di Kabupaten Nduga, Papua.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, menyebut, hingga hari ini, Selasa (4/11/2025), jumlah korbanyang hilang sebanyak 23 orang.

“Sebanyak 23 orang masih dinyatakan hilang oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat,” jelasnya.

Muhari menambahkan, BPBD Kabupaten Nduga bersama dinas terkait dan warga melakukan upaya pencarian korban hilang.

“Total korban tersebut sebanyak 23 orang, dengan rincian 15 orang di Distrik Dal dan 8 lainnya di Distrik Yuguru. Bencana tersebut tidak mengakibatkan adanya pengungsian warga,” tambahnya.

Ia menjelaskan, warga yang hilang tersebut diduga hanyut terbawa arus kuat saat menyeberang Sungai Papan.

Selain upaya pencarian dan pertolongan, BPBD setempat masih terus memutakhirkan data dampak bencana.

“Wilayah terdampak bencana berada di 2 distrik, yaitu Distrik Dal dan Distrik Yuguru. Daerah di Distrik Dal yang diterjang banjir bandang berlokasi di dua kampung, Kampung Dal dan Kampung Silan,” tuturnya.

Diketahui, banjir bandang tersebut terjadi pada Sabtu lalu (1/11), pukul 17.00 waktu setempat atau WIT setelah adanya hujan intensitas tinggi di kawasan hulu.

“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi ancaman bahaya hidrometeorologi basah,” tambahnya.

Muhari juga menyebut warga dapat memantau secara kontinyu informasi cuaca di wilayahnya dari informasi resmi pemerintah.

Pihaknya juga berharap pemerintah daerah setempat, khususnya BPBD, melakukan upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, seperti diseminasi informasi peringatan dini atau evakuasi warga.

Sebelumnya, BNPB merilis jumlah korban hilang akibat banjir bandang tersebut. Hingga Senin (3/11/2025), jumlah korban hilang disebutsebanyak 15 orang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved