Breaking News

Peristiwa

Sempat Sembunyi di Plafon, Ahmad Sahroni Ceritakan Detik Mencekam Saat Rumah Dijarah

Setelah berbulan-bulan menghilang dari sorotan publik pasca peristiwa penjarahan di rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Anggota

Editor: Ansari Hasyim
Kolase Tribun Medan
Ahmad Sahroni dikabarkan terbang ke Eropa Timur menggunakan penerbangan SQ326 SIN - FRA, AIRBUS A380 - 800 (9V-SKV) dari Singapura ke Frankfurt. Ia diduga melanjutkan perjalanan ke Prague, Ceko atau Zagreb, Kroasia. (Kolase Tribun Medan) 

Ringkasan Berita:
  • Sahroni menyebut, malam itu ia diselamatkan oleh pasangan warga sekitar, Haji Dhani dan istrinya, yang memberi perlindungan saat situasi belum terkendali.
  • Saya lompat ke rumah beliau jam 22.15 malam. Kalau bukan karena warga itu, mungkin saya tidak selamat.
  • Alih-alih menuntut, Sahroni justru menegaskan dirinya tidak menyimpan dendam. 

 

SERAMBINEWS.COM - Setelah berbulan-bulan menghilang dari sorotan publik pasca peristiwa penjarahan di rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni akhirnya muncul kembali. 

Namun kali ini, bukan dalam kapasitas politik, melainkan sebagai warga yang ingin berdamai dan memulai kembali.

Pada Minggu (2/11/2025) pagi, Sahroni menggelar doa bersama di depan kediamannya yang kini tampak rusak berat akibat insiden tersebut. Acara itu dihadiri tokoh masyarakat, ulama, habaib, serta warga sekitar.

Ketua RW 06 Kelurahan Kebon Bawang, Sugeng, mengatakan momen tersebut menjadi ajang silaturahmi antara Sahroni dan warga pascakonflik. 

“Beliau menyampaikan mau membangun kembali rumah dan mengucapkan terima kasih kepada warga,” ujar Sugeng.

Detik-Detik Mencekam Saat Penjarahan

Dalam sambutannya, Sahroni untuk pertama kali menceritakan bagaimana dirinya selamat dari amukan massa pada malam kejadian. Ia sempat bersembunyi di atas plafon rumah, sebelum akhirnya jatuh karena tak kuat menahan beban.

“Plafonnya enggak kuat, saya jatuh. Akhirnya saya sembunyi di kamar mandi, pintunya saya buka supaya tidak dicurigai,” kisahnya.

Ia juga mengaku sempat berhadapan dengan warga yang masuk ke kamar mandi, namun mereka tak mengenalinya karena wajahnya penuh debu.

“Saya duduk satu jam pertama, berserah diri. Kalau pun hari itu meninggal, saya ikhlas,” ujarnya dengan suara bergetar.

Diselamatkan Warga, Bukan Dendam

Sahroni menyebut, malam itu ia diselamatkan oleh pasangan warga sekitar, Haji Dhani dan istrinya, yang memberi perlindungan saat situasi belum terkendali.

“Saya lompat ke rumah beliau jam 22.15 malam. Kalau bukan karena warga itu, mungkin saya tidak selamat,” ucapnya.

Alih-alih menuntut, Sahroni justru menegaskan dirinya tidak menyimpan dendam. 

Ia ingin fokus pada pembangunan kembali rumah dan hubungan baik dengan warga.

Barang Dijarah, Kini Dikembalikan

Gelombang penyesalan juga datang dari warga. Pihak Polres Metro Jakarta Utara menyebut, sebanyak 32 jenis barang hasil penjarahan telah dikembalikan secara sukarela oleh warga.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved