Ledakan di SMAN 72

Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Bertambah Jadi 96 Orang, 29 Masih Dirawat, Pelaku Sudah Sadar

"Ada kemungkinan pihak keluarga atau tim medis melakukan rujukan agar korban mendapat pengobatan yang lebih memadai," ucap Budi.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
KONDISI KORBAN LEDAKAN -- Suasana haru menyelimuti Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11) sore. Tangis dan kepanikan tampak di antara kerumunan keluarga dan rekan siswa SMAN 72 Jakarta yang datang silih berganti mencari kabar sanak saudara mereka. 


Menurut kesaksian warga sekolah, ledakan pertama meledak saat khotbah Salat Jumat sedang berlangsung di masjid sekolah. Siswa dan guru yang sedang beribadah langsung panik.

Belum reda kepanikan, ledakan kedua menyusul dari arah berbeda.

Dua ledakan beruntun ini menyebabkan korban mengalami beragam cedera, mulai luka bakar hingga luka akibat serpihan. Kepanikan massal pun tak terelakkan.

Dari hasil penyelidikan awal, pelaku diduga merupakan salah satu siswa sekolah tersebut.

Siswa itu dikabarkan mengalami perundungan (bullying) yang diduga menjadi salah satu motif di balik aksi itu.

Polisi juga menemukan sejumlah barang bukti di lokasi, termasuk benda yang mirip senjata airsoft gun dan revolver.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut, senjata tersebut dipastikan hanyalah mainan.

Polda Metro Jaya bersama instansi terkait masih melakukan investigasi lanjutan untuk memastikan motif dan penyebab pasti ledakan.

Pemeriksaan laboratorium terhadap barang bukti juga tengah berlangsung guna mendapatkan hasil yang sahih secara ilmiah.

Baca juga: VIDEO Viral Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta Jadi Sorotan Media Asing

Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72     

Polisi mengungkap kondisi terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Terduga pelaku kini dilaporkan selamat.

Kondisinya sudah sadar dan berangsur membaik.


Namun, masih harus menjalani perawatan medis.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan, pihaknya kini fokus pada proses pemulihan kondisi terduga pelaku.

"Disampaikan oleh Bapak Kapolri memang salah satu dugaan yang melakukan dalam kondisi ini adalah anak yang berhadapan dengan hukum. Masih dalam perawatan dan kondisinya sudah sadar. Termasuk saat ini kami fokus terhadap pemulihan,” ujar Budi.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved