Profil Hajjah Rahmah El Yunusiyah, Pelopor Pendidikan dari Sumatera Barat Jadi Pahlawan Nasional

Dorongan untuk membuka ruang pendidikan bagi perempuan membuat Rahma mendirikan Diniyah Puteri Padang Panjang pada tahun 1923.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Hajjah Rahmah El Yunusiyyah resmi ditetapkan sebagai salah satu penerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025. 

 

Pendidikan dan latar belakang

Lahir: 20 Desember 1900 di Nagari Bukit Surungan, Padang Panjang, Sumatra Barat.

Keluarga: Ayahnya adalah ulama Syekh Muhammad Yunus al-Khalidiyah dan ibunya Rafia.

Pendidikan: Belajar dari kakaknya, Zainuddin Labay El Yunusy, di Diniyah School. Ia juga mendalami ilmu agama dan praktik secara privat.

Pernikahan: Menikah pada usia 16 tahun dengan H. Bahaudin Latif. 
 
Perjuangan dan kiprah

Pendiri Diniyah Putri: Mendirikan madrasah khusus perempuan dengan kurikulum agama, pengetahuan umum, kepemimpinan, dan keterampilan rumah tangga.

Lembaga ini menjadi model pendidikan perempuan berbasis pesantren pertama di Nusantara.

Diniyah Putri menjadi inspirasi bagi Universitas Al-Azhar untuk mendirikan Kulliyatul Banat (fakultas untuk perempuan).

Pejuang kemerdekaan: Memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Padang Panjang selama perang kemerdekaan dan mengerahkan murid-muridnya untuk melawan penjajah.

Menjadi salah satu orang pertama yang mengibarkan bendera Merah Putih di Sumatera Barat setelah proklamasi kemerdekaan.

Ditangkap dan ditahan oleh Belanda pada 7 Januari 1949.

Politik: Terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Masyumi pada pemilu 1955.

Tidak hadir di sidang DPR setelah ikut bergerilya mendukung Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). 
 
Penghargaan

Gelar Syaikhah: Diberi gelar Syaikhah oleh Universitas Al-Azhar Mesir pada tahun 1957, sebagai wanita pertama yang menerimanya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved