Pengakuan Penculik Balita di Makassar, Sudah Jual 10 Bayi, Sempat Tak Ngaku dan Ngamuk

Dalam pemeriksaan intensif, pelaku justru mengakui kepada penyidik bahwa dirinya telah sepuluh kali memperjualbelikan anak

Editor: Amirullah
YouTube War
PENCULIKAN ANAK - Mery Ana merupakan wanita yang terlibat dalam kasus penculikan Bilqis, balita asal Makassar. Ia tega menjual korban senilai Rp80 juta. (YouTube War) 

"Polrestabes Makassar mengamankan SY, sebagai pelaku utama membawa korban dari TKP ke kos pelaku di Jalan Abubakar Lamboko, kemudian menawarkan korban melalui medsos Facebook dengan akun Hirohmanirrohim Bismillah," jelasnya.

Unggahan tersebut kemudian menarik perhatian Nadia, yang lantas menghubungi Sri untuk membeli Bilqis setelah melihat postingan tersebut.

Kepada Sri, Nadia mengaku berasal dari Jakarta dan datang langsung ke Makassar untuk mengambil anak tersebut.

Baca juga: Sosok Indah Pertiwi Crazy Rich Ponorogo, Gagal di Pilkada,Kini Terseret Kasus Suap Jual Beli Jabatan

"Hasil pengakuan dari Jakarta dan datang ke Makassar untuk membawa korban dengan transaksi Rp 3 juta di kos pelaku," ujar Djuhandhani.

Setelah menyerahkan uang tersebut, Nadia pun membawa Bilqis keluar dari Makassar dan sempat transit di Jakarta sebelum akhirnya menuju Jambi.

Di sana, Nadia kembali menjual korban kepada pasangan Mery Ana dan Ade Frianto Syahputra dengan harga yang jauh lebih tinggi.

"Menjual kepada AS dan MA, pengakuan NH sebagai keluarga di Jambi, sebesar Rp 15 juta dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak," jelas Kapolda.

Setelah transaksi selesai, Nadia langsung melarikan diri dan bersembunyi di Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk menghindari kejaran polisi.

Namun penyelidikan cepat dari Polrestabes Makassar bersama tim Densus akhirnya berhasil melacak seluruh jejak pelaku dan mengamankan mereka.

PENCULIKAN ANAK - Mery Ana merupakan wanita
PENCULIKAN ANAK - Mery Ana merupakan wanita yang terlibat dalam kasus penculikan Bilqis, balita asal Makassar. Ia tega menjual korban senilai Rp80 juta. (YouTube War)

Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, terungkap bahwa Nadia bukan pemain baru dalam kasus seperti ini.

"NH mengaku telah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal," ungkap Djuhandhani menegaskan.

Sementara itu, dalam pemeriksaan terpisah, Mery Ana dan Ade Frianto Syahputra mengaku telah membeli Bilqis dari Nadia seharga Rp 30 juta.

Namun aksi mereka tidak berhenti di situ, sebab Bilqis kembali dijual dengan harga yang jauh lebih fantastis.

"Menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp 80 juta," tandasnya.

Keterangan keduanya juga memperkuat dugaan bahwa jaringan ini sudah beroperasi lama dan melibatkan banyak korban.

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved