Berita Luar Negeri

Teror di Asia Selatan: Bom Bunuh Diri di Pakistan dan Ledakan Mobil di India, Tewaskan 25 Orang

Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai hampir 50 lainnya di Pakistan dan India dalam waktu kurang dari 24 jam.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nurul Hayati
MEDSOS
Serangan bom mobil di wilayah ibu kota Delhi pada Senin (10/11/2025) yang menewaskan 11 orang dan melukai puluhan lainnya, di luar stasiun metro Red Fort di ibu kota New Delhi, India. 

Teror di Asia Selatan: Bom Bunuh Diri di Pakistan dan Ledakan Mobil di India, Tewaskan 25 Orang

SERAMINEWS.COM – Dua aksi teror yang disertai ledakan bom mengguncang Asia Selatan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai hampir 50 lainnya di Pakistan dan India.

Serangan pertama terjadi pada Senin (11/11/2025) di ibu kota Islamabad, Pakistan, ketika seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di luar gedung pengadilan di area G-11. 

Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengatakan pelaku awalnya berusaha menembus kompleks pengadilan, namun gagal dan meledakkan bom di dekat kendaraan polisi.

“Ledakan itu menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 27 lainnya,” ujar Naqvi dalam konferensi pers. 

Baca juga: Dokter Dalang Bom Mobil di India yang Tewaskan 11 Orang, Terafiliasi Kelompok Teroris Kerah Putih

Pasukan keamanan segera menutup area dan melakukan penyelidikan intensif, namun hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab.

Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, menuding bahwa serangan ini memiliki kaitan dengan Afghanistan, menyebutnya sebagai “pesan dari Kabul” dan perpanjangan dari konflik di wilayah perbatasan Balochistan.

“Serangan bunuh diri di Pengadilan Distrik Islamabad ini adalah peringatan bahwa perang di Balochistan kini diarahkan ke jantung Pakistan,” ujarnya.

Sementara itu, di New Delhi, India, hanya beberapa jam sebelumnya, pada 10 November 2025 malam, sebuah ledakan mobil mematikan mengguncang area stasiun metro Red Fort di ibu kota New Delhi, India.

Kejadian itu menewaskan 13 orang dan melukai 21 lainnya. 

Polisi India kini masih menyelidiki kasus tersebut di bawah undang-undang anti-terorisme.

Wakil Komisaris Polisi, Raja Banthia mengatakan penyelidikan masih pada tahap awal. 

Perdana Menteri Narendra Modi berjanji akan membawa semua pelaku ke pengadilan.

Tragedi di New Delhi mendapat kecaman luas dari berbagai negara. 

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar dan Duta Besar Rusia Denis Alipov menyampaikan belasungkawa.

Sementara Presiden Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake dan pemimpin oposisi Sajith Premadasa turut mengecam aksi teror tersebut.

Serangkaian serangan ini menandai meningkatnya ketegangan keamanan di kawasan Asia Selatan, di tengah kekhawatiran global terhadap gelombang baru aksi teror lintas batas.

Dugaan Kelompok Teroris ‘Kerah Putih’

Polisi India menangkap seorang pelaku yang diidentifikasi seorang dokter.

Dokter tersebut diduga dalang dan terafiliasi dalam kelompok teroris kerah putih yang melakukan serangan bom mobil di wilayah ibu kota Delhi pada Senin (10/11/2025).

Hyundai i20 putih dengan nomor registrasi HR 26CE7674 diparkir di tempat parkir dekat stasiun Red Fort selama lebih dari tiga jam sebelum melaju ke lingkungan padat penduduk di dekatnya dan meledakkan bahan peledak yang disembunyikan di dalam mobil, menurut NDTV.

Hyundai i20 ini dibeli oleh seorang pria bernama Tariq, dari Kota Pulwama (Wilayah Persatuan Jammu dan Kashmir, India), dari sebuah toko mobil bekas di Delhi sebelum dijual kepada Mohammad Umar.

Tariq ditangkap di kampung halamannya.

Rekaman kamera pengawas CCTV menunjukkan pengemudinya, seorang pria bertopeng, mengenakan kaus biru dan hitam. 

Ia tidak meninggalkan mobil selama berada di tempat parkir.

Menurut NDTV dan banyak media lokal lainnya, berdasarkan bukti dan gambar, polisi meyakini Umar adalah satu-satunya orang di dalam mobil saat bom meledak. 

Polisi akan melakukan tes DNA pada sampel tubuh yang dikumpulkan di lokasi kejadian untuk mengonfirmasi hal ini.

Tersangka Umar diidentifikasi sebagai rekan dua teroris yang ditangkap sebelumnya pada 10 November, bersama dengan 2,9 ton bahan kimia dan alat peledak di kota Faridabad di wilayah metropolitan Delhi, sekitar 30 km dari lokasi pengeboman.

Umar, Tariq dan dua orang yang ditangkap di Faridabad diyakini sebagai bagian dari kelompok teroris “kerah putih” (yaitu berpendidikan tinggi) dari wilayah persatuan Jammu dan Kashmir (India utara, berbatasan dengan Pakistan).

Seorang petugas polisi yang terlibat dalam penyelidikan mengatakan bahwa tersangka, Umar, adalah bagian dari kelompok teroris [yang baru-baru ini ditangkap di Faridabad]. 

“Ia panik setelah penangkapan dua teroris sebelumnya. Ia dan komplotannya menanam bahan peledak dan melakukan aksi teroris tersebut," menurut laporan The Print.

Rumah Umar di Pulwama digeledah. Polisi juga menangkap dua saudara laki-laki Umar dan menyita 12 ponsel terkait kasus tersebut.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved