Penampakan Rumah Ahmad Sahroni yang Tinggal Puing usai Pembongkaran, Jejak Luka Penjarahan

Beberapa pekerja kemudian memanggul bahan bangunan berupa batu bata putih dari ujung jalan Swasembada Timur XXII ke depan rumah Sahroni.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/Omarali Dharmakrisna Soedirman
Rumah Ahmad Sahroni yang Sempat Dijarah Massa Kini Dibongkar 
Ringkasan Berita:
  • Rumah anggota DPR nonaktif, Ahmad Sahroni di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang sempat dijarah pada kerusuhan Agustus lalu kini dibongkar.
  • Berdasarkan pemantauan di lokasi, Jumat (14/11/2025), terdapat dua ekskavator warna kuning di atas puing bongkaran rumah.
  • Kondisi rumah tersebut saat ini tinggal puing-puing berupa kayu, besi, bebatuan, dan pipa paralon kecil.

 

SERAMBINEWS.COM - Rumah anggota DPR nonaktif, Ahmad Sahroni di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang sempat dijarah pada kerusuhan Agustus lalu kini dibongkar.

Berdasarkan pemantauan di lokasi, Jumat (14/11/2025), terdapat dua ekskavator warna kuning di atas puing bongkaran rumah.

Kondisi rumah tersebut saat ini tinggal puing-puing berupa kayu, besi, bebatuan, dan pipa paralon kecil.

Terlihat puing-puing menumpuk dan ada yang berserakan ke jalan.

 Beberapa kali debu dari pembongkaran rumah berhamburan. Terlihat sejumlah pekerja yang memakai baju partai warna biru bertuliskan Ahmad Sahroni.

Beberapa pekerja kemudian memanggul bahan bangunan berupa batu bata putih dari ujung jalan Swasembada Timur XXII ke depan rumah Sahroni.

Kemudian datang empat unit truk ke depan rumah tersebut.

Muatan truk tersebut lalu diisi puing-puing bongkaran menggunakan mesin ekskavator. 

"Awas mobil mau masuk. Parkir paralel saja," teriak salah seorang pekerja saat truk datang.

Beberapa pekerja terlihat menyiram air menggunakan selang ke arah pembongkaran rumah agar debu tidak berhamburan.

Di depan rumah yang dibongkar, terdapat lahan kosong yang digunakan para pekerja untuk menaruh beberapa barang.

Terlihat sejumlah tabung oksigen terjejer rapi dan sisa besi yang ditaruh oleh para pekerja ke lahan tersebut.

Abdullah, salah seorang pekerja, mengatakan pembongkaran rumah sudah dilakukan sejak Senin (10/10/2025). 

"Mulai dari tanggal 10," ungkapnya.

Ia mengatakan tidak mengetahui soal kondisi rumah tersebut sebelumnya sebab saat hendak melakukan pekerjaan, barang dari rumah yang memiliki luas sekitar 400 meter persegi sudah dirapikan. 

"Saya masuk ke sini udah tinggal apa itu, beton aja. Udah enggak ada (barang)," jelasnya.

Kompas.com sudah menghubungi Ahmad Sahroni untuk menanyakan alasan rumah tersebut dibongkar, namun hingga saat ini belum mendapatkan respons.

 

Baca juga: VIDEO - Sahroni Angkat Bicara! Isu Black Mamba di Rumahnya Dibongkar,Ternyata Hoaks dari Lebanon!

Sahroni menceritakan detik-detik bersembunyi

Gambaran rumah yang kini rata dengan tanah menghadirkan kembali memori kelam akhir Agustus, saat kediaman itu dijarah.

 

Setelah lama tak muncul, Sahroni kembali ke publik pada Minggu (2/11/2025), saat ia menghadiri doa bersama di depan rumah yang sama, tempat segala kejadian itu bermula.

Dengan kemeja putih lengan panjang, ia berdiri di hadapan warga dan untuk pertama kalinya menuturkan bagaimana ia bersembunyi di plafon ketika massa masuk.

“Ada tiga orang bapak ibu menghampiri di kamar mandi melihat saya dan bertanya sama saya, kebetulan muka saya kasih debu dan sebelumnya saya bersembunyi di atas plafon, plafonnya enggak kuat saya jatuh,” kata Sahroni.

 

Ia mengisahkan bagaimana pintu kamar mandi dibiarkan terbuka, sementara ia duduk satu jam dalam kepasrahan.

“Saya satu jam pertama duduk, bapak ibu. Sudah berserah diri kepada Allah SWT. Kalaupun hari itu meninggal, saya ikhlas," kata Sahroni.

Ia juga mengingat betul bagaimana seorang warga menyelamatkannya.

“Saya ucapkan terima kasih buat Pak Haji Dhani dan istri yang telah menerima saya di rumah belakang pada saat saya persis jam 22.15 WIB malam, saya lompat dari belakang ke rumahnya beliau.”

Selepas doa bersama itu, ia menegaskan keinginannya membangun kembali rumah yang porak-poranda.

Baca juga: Sahroni Tetap Tajir Meski Dinonaktifkan 6 Bulan dari DPR & Tak Digaji, Gurita Bisnisnya Terungkap

Pelaku penjarahan bukan warga setempat

Di balik kekacauan yang menghancurkan rumah Sahroni, warga Kebon Bawang menegaskan satu hal, mereka bukan pelaku.

“Kalau dilihat dari mata telanjang kita sih kayaknya dari luar. Kalau warga setempat tidak ada,” kata Mahmud (39), warga sekitar, Kamis (4/9/2025).

Ia mengaku sulit membayangkan warga sekitar sanggup menjarah rumah seseorang yang selama ini justru dikenal dekat dan baik hati.

“Justru beliau itu orang baik, selalu menyantuni dan akrab sama warga. Makanya kalau untuk menjarah, warga sendiri kayaknya aduh enggak tega gitu loh,” ucap Mahmud.

Menurutnya, setelah kejadian, beberapa orang dari berbagai tempat datang mengembalikan barang-barang yang sebelumnya dijarah.

“Untuk sebagian ada yang dikembalikan, kalau apa aja kita kurang tahu. Itu urusan antara RT dan ajudan Pak Ahmad Sahroni,” ujarnya.

Dari rumah dijarah hingga rumah dibongkar

Reruntuhan yang kini dibawa keluar dengan truk-truk pengangkut itu bukan hanya sisa material bangunan, tetapi juga sisa peristiwa yang masih menyisakan luka.

Itu adalah jejak rumah yang dijarah, pemilik rumah yang bersembunyi di plafon, warga yang menegaskan pelakunya bukan orang setempat, serta barang-barang yang kembali datang satu per satu

Pembongkaran rumah Sahroni menandai babak baru dari rangkaian peristiwa panjang itu, entah sebagai penutup, atau sebagai awal dari sesuatu yang ingin dibangun kembali.

 

Baca juga: Unimal Gelar Kuliah Umum Kebijakan Keamanan Tiongkok

Baca juga: Tito Karnavian Salut pada Kekuatan Budaya Aceh, Harus Dipertahankan agar tak Tergerus Pengaruh Luar

Baca juga: Pemerintah Aceh belum Tetapkan UMP 2026, Masih Menunggu Keputusan Pusat

Sumber: Kompas.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved