Luar Negeri
Ledakan di Kantor Polisi, 9 Petugas dan Polisi India Tewas, Potongan Tubuh Tersebar 100 Meter
Akibat kejadian fatal ini, setidaknya sembilan orang tewas dan 27 lainnya luka-luka akibat ledakan, demikian disampaikan oleh pihak Kepolisian.
Ringkasan Berita:
- Ledakan besar menimpa sebuah kantor polisi Nowgam di Jammu dan Kashmirpada Jumat (15/11/2025) malam.
- Ledakan berasal dari tumpukan bahan peledak hasil rampasan operasi penangkapan teroris terkait insiden di Red Fort Benteng Merah, Delhi beberapa waktu lalu.
- Akibat kejadian fatal ini, setidaknya sembilan orang tewas dan 27 lainnya luka-luka akibat ledakan, demikian disampaikan oleh pihak Kepolisian.
SERAMBINEWS.COM - Suasana mencekam kembali melanda India setelah ledakan besar menimpa sebuah kantor polisi Nowgam di Jammu dan Kashmirpada Jumat (15/11/2025) malam.
Menurut kepala kepolisian wilayah tersebut, ledakan berasal dari tumpukan bahan peledak hasil rampasan operasi penangkapan teroris terkait insiden di Red Fort Benteng Merah, Delhi beberapa waktu lalu.
Akibat kejadian fatal ini, setidaknya sembilan orang tewas dan 32 lainnya luka-luka akibat ledakan, demikian disampaikan oleh pihak Kepolisian.
Kejadian memicu ketegangan konflik Kashmir yang merupakan salah satu persengketaan wilayah terpanjang di dunia, melibatkan India, Pakistan, dan hingga batas tertentu China.
Konflik ini dimulai sejak pembagian India dan Pakistan pada 1947 dan telah menyebabkan beberapa perang serta ketegangan berkelanjutan.
Wilayah Kashmir, yang terkenal dengan keindahan alamnya, menjadi simbol persaingan nuklir antara dua negara tetangga ini.
Baca juga: VIDEO - Ledakan Mobil di Pakistan Sehari Usai Ledakan Mobil di India
Penyebab Ledakan
Adapun insiden ledakan di kantor polisi disebabkan oleh detonasi tidak sengaja dari tumpukan bahan peledak yang disita selama pemeriksaan forensik.
Ledakan terjadi pada Jumat (14/11/2025) malam di kantor polisi Nowgam, Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir, dikutip dari Reuters.
Menurut otoritas setempat, ledakan dipicu saat petugas polisi dan tim forensik sedang mengevaluasi bahan peledak yang disita dari sebuah sel militan yang dicurigai.
Ledakan utama diikuti oleh serangkaian ledakan kecil, yang menghancurkan bangunan dan kendaraan di sekitarnya, serta memicu kebakaran hebat.
Korban tewas sebagian besar adalah petugas polisi dan staf forensik.
Beberapa korban luka dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit terdekat.
Potongan tubuh ditemukan tersebar hingga 100-200 meter dari lokasi, menyulitkan operasi penyelamatan.
Direktur Jenderal Polisi Kashmir, Nalin Prabhat, menyatakan bahwa ledakan terjadi selama proses evaluasi bahan peledak yang disita.
Pihak berwenang India menegaskan ini adalah kecelakaan, bukan serangan teroris.
Menurut laporan Reuters, sembilan orang tewas dan 32 luka, dengan penambahan bahwa ledakan ini terjadi di tengah investigasi terkait ledakan mobil di New Delhi awal pekan ini.
The New York Times menambahkan, bahan peledak tersebut disita dalam penyelidikan atas ledakan di New Delhi yang menewaskan delapan orang di dekat Benteng Merah.
Baca juga: Teror di Asia Selatan: Bom Bunuh Diri di Pakistan dan Ledakan Mobil di India, Tewaskan 25 Orang
Ledakan ini terjadi selang beberapa hari setelah ledakan mobil mematikan di ibu kota India, New Delhi, yang menewaskan minimal delapan orang pada Senin lalu (10/11/2025).
Pemerintah India mengonfirmasi pada Rabu (13/11/2025) bahwa ledakan mobil di Delhi yang menewaskan delapan orang dan melukai 20 orang tersebut ditangani sebagai "insiden terorisme".
Mereka berjanji mengusut tuntas pelakunya secepat mungkin.
Sebelumnya, tiga sumber yang mengetahui investigasi menyebut polisi memeriksa kemungkinan keterkaitan ledakan tersebut dengan penangkapan tujuh pria dari wilayah Kashmir yang membawa senjata dan bahan peledak.
Ledakan Senin malam di luar Benteng Merah bersejarah Delhi merupakan ledakan pertama di kota berpenduduk lebih dari 30 juta jiwa sejak 2011.
Otoritas India menyelidiki kasus ini berdasarkan undang-undang anti-terorisme ketat dan menyatakan semua aspek sedang ditelusuri. Hingga kini, belum ada tersangka yang ditetapkan atau penangkapan terkait ledakan tersebut.
Sumber Ledakan Berasal dari Operasi di Jammu dan Kashmir
Adapun tumpukkan bahan peledak yang menyebabkan kejadian fatal di Kepolisian Jammu dan Kashmir ini didapatkan setelah kepolisian wilayah federal Jammu dan Kashmir mengumumkan penangkapan tujuh pria
Penangkapan ini sendiri dilakukan beberapa jam sebelum ledakan besar terjadi di Benteng Merah, Delhi.
Penggerebekan dilakukan di Kashmir serta negara bagian Haryana dan Uttar Pradesh yang berbatasan dengan Delhi.
Dalam operasi tersebut, polisi menyita dua pistol, dua senapan serbu, dan 2.900 kilogram bahan peledak.
Kepolisian Jammu dan Kashmir menyebutkan, hasil investigasi mereka mengungkap ekosistem teroris yang dibangun oleh kalangan profesional.
"Jaringan ini melibatkan tenaga terdidik dan mahasiswa yang terpapar radikalisme serta berkomunikasi dengan aktor asing dari Pakistan dan negara lain." ungkap pihak Kepolisian Kashmir.
Pihak Kepolisian Jammu dan Kashmir juga menambahkan para tersangka terkait dengan kelompok militan Pakistan Jaish-e-Mohammed dan Ansar Ghazwat-ul-Hind.
Kementerian Luar Negeri Pakistan belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. India menuduh Pakistan mendukung militan Islamis di Kashmir—wilayah Himalaya yang saling diklaim kedua negara—namun Islamabad membantah tuduhan tersebut.
Puluhan ribu orang tewas dalam pemberontakan anti-India di Kashmir sejak 1989, meski kekerasan telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Pada April 2025, 26 orang tewas dalam serangan terhadap wisatawan Hindu di Kashmir. New Delhi menyalahkan "teroris Islamis" yang didukung Pakistan, tuduhan yang dibantah Islamabad.
Krisis tersebut memicu konflik militer terburuk antara kedua rival nuklir dalam beberapa dekade sebelum gencatan senjata dicapai setelah empat hari.
Kepolisian sedang menyelidiki kemungkinan keterkaitan antara pengemudi mobil yang meledak dengan ketujuh tersangka yang ditangkap, demikian tiga sumber yang tidak berhak mengomentari isu sensitif ini.
Investigasi fokus pada dugaan bahwa pengemudi tersebut adalah seorang dokter sekaligus rekan salah satu tersangka.
Pasca-ledakan Delhi, kepolisian Jammu dan Kashmir terus melakukan penggerebekan di ratusan lokasi di wilayah Himalaya tersebut dan menahan sekitar 500 orang.
Sumber kepolisian Jammu dan Kashmir menyatakan mayoritas telah dibebaskan setelah diperiksa.
Baca juga: Satu Rumah Warga Peulimbang Ludes Terbakar Saat Pemilik Pergi Urut ke Jeunieb
Baca juga: Naik atau Turun? Update Terbaru Harga Emas Antam Hari Ini Edisi 16 November 2025
Baca juga: Hakim Aceh Timur Vonis Penembak Rumah Anggota Polisi 40 Bulan Penjara
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Trump Perketat Aturan Visa AS, Pemohon dengan Obesitas dan Penyakit Kronis Berisiko Tinggi Ditolak |
|
|---|
| Dua Awak Tewas akibat Jet Tempur Su-30 Rusia Jatuh saat Latihan Dekat Finlandia |
|
|---|
| Suriah Era Al Sharaa Makin Mesra Dengan AS, Siap Perangi Proksi Iran, Hamas, Hizbullah dan IRGC |
|
|---|
| Jorge Figueroa Direktur Miss Universe Meksiko Ditangkap di Thailand, Begini Kasusnya |
|
|---|
| 37 Orang Tewas Kecelakaan Maut di Peru, Bus Terjun ke Jurang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Ledakan-di-kantor-polisi-di-Kashmir-India-sebabkan-9-orang-tewas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.