Viral Siswa SMP Dipukul dan Ditendang Bocah SD di Purworejo, Polisi Ungkap Pemicunya
Dalam video berdurasi sekitar 29 detik itu, terlihat anak yang mengenakan seragam sekolah dipukul dan ditendang, tampak kesakitan dan tak berdaya.
SERAMBINEWS.COM - Kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur di Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menarik perhatian publik setelah video pemukulan beredar luas di media sosial.
Video tersebut viral, salah satunya di media sosial Facebook, di mana sebuah unggahan di grup Facebook menunjukkan aksi pemukulan yang dilakukan anak di bawah umur.
Salah satu teman pelaku yang diduga terlibat mengambil video saat bocah tersebut dianiyaya.
Dalam video berdurasi sekitar 29 detik itu, terlihat anak yang mengenakan seragam sekolah dipukul dan ditendang, tampak kesakitan dan tak berdaya.
Unggahan di Facebook tersebut telah ditonton lebih dari 10 ribu kali dan mendapatkan ratusan komentar.
Pihak kepolisian memastikan insiden tersebut benar terjadi dan kini sedang ditangani secara intensif.
Korban mengalami luka lebam di bagian kiri wajah dan sudah dibawa untuk pemeriksaan medis.
Kronologi Kejadian
Kapolsek Grabag, AKP Diyah Ayu Ida Nursanti, memberikan penjelasan mengenai kronologi kejadian serta langkah-langkah yang diambil oleh kepolisian untuk menangani situasi tersebut.
Menurut Kapolsek, insiden tersebut terjadi pada Selasa (12/11/2025) sekitar pukul 14.30 WIB, di wilayah Desa Grabag.
“Awalnya itu salah paham antar teman. Pelaku menuduh korban menyebarkan sebuah video.
Korban tidak mengakui karena memang tidak ada bukti, lalu terjadilah pemukulan,” jelas AKP Diyah saat dihubungi pada Senin (17/11/2025).
Setelah kejadian, Kepala Desa setempat segera menghubungi Polsek Grabag.
Tanpa menunggu waktu, anggota Polsek langsung mendatangi lokasi kejadian.
“Sore itu juga setelah kejadian, Polsek langsung merapat ke sana. Kami mintai keterangan awal dan korban diarahkan untuk berobat ke Puskesmas,” tambahnya.
Baca juga: VIDEO - Viral Laki-laki Berparas Cantik Gemparkan Jagat Maya, Ini Alasan Deni Dea Lipa Jadi MUA
Polisi sudah periksa satu saksi
Keesokan harinya, R (13), korban penganiayaan, datang ke Polsek untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
Polisi juga memeriksa satu orang saksi, yang merupakan teman korban dari SMP Grabag.
“Pada hari Kamis itu videonya sebenarnya belum viral. Tapi polisi sudah bergerak sejak hari sebelumnya.
Kami antisipasi agar tidak ada tindakan balasan atau keributan lain. Alhamdulillah situasi aman,” ujarnya.
Kasus ini mulai viral pada Jumat pagi, namun pada saat video mulai ramai dibicarakan, polisi telah memeriksa pelaku.
“Jumat paginya viral, padahal rencananya memang hari itu kami panggil pelaku,” ungkap Kapolsek.
Pelaku yang berinisial G (14), masih duduk di kelas 6 SD dan berasal dari luar wilayah Grabag.
Sementara itu, korban, R (13), merupakan siswa kelas 1 SMP Grabag.
Baca juga: Kronologi Arjuna Tewas Dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Korban Dituduh Curi Kotak Infaq
Pelaku dan korban masih anak-anak
Kapolsek menegaskan bahwa baik korban maupun pelaku masih di bawah umur.
“Korban usia 13 tahun, pelaku 14 tahun tapi masih SD. Karena mereka anak-anak, tidak bisa kami tahan. Semua proses harus didampingi orang tua,” jelasnya.
Polsek Grabag juga mendapatkan dukungan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Purworejo.
“Tadi Unit PPA sudah datang ke Grabag untuk membantu kami, mem-back up Polsek,” tambah Kapolsek. Kapolsek menegaskan komitmen Polsek Grabag dalam mencegah perundungan dan kekerasan antar pelajar.
“Kami selalu bersinergi dengan guru-guru SMP dan SMA. Sosialisasi, imbauan sudah sering dilakukan. Jangan sampai terjadi bullying,” jelasnya.
Namun, dalam kasus ini, pelaku memang bukan warga Grabag.
“Pelaku dari luar Grabag, dari Bayan. Jadi memang ini bukan anak Grabag,” tambahnya.
Korban sudah sekolah lagi
Saat ini, ia berada dalam kondisi stabil dan sudah dapat kembali mengikuti kegiatan sekolah.
“Kemarin korban sudah kami antar ke dokter. Pemeriksaan berjalan baik dan saat ini korban sudah bisa sekolah seperti biasa,” tambah Kapolsek.
Dalam penanganan kasus ini, pihak kepolisian telah memeriksa satu saksi dan akan memanggil saksi lainnya dalam waktu dekat.
“Kami akan melanjutkan pemeriksaan saksi lainnya. Proses tetap mengikuti prosedur yang berlaku,” imbuhnya.
Polsek Grabag menegaskan komitmennya untuk terus mengedukasi sekolah dan masyarakat mengenai bahaya perundungan serta kekerasan antar pelajar.
“Kami rutin memberikan imbauan ke sekolah-sekolah. Pencegahan bullying harus dilakukan bersama-sama,” tegas AKP Diyah.
Baca juga: Alhamdulillah, Emas di Pidie Turun Per 17 November 2025, Cek Harganya
Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini Diam Tak Bergerak, 17 November 2025 Dijual Segini Per Mayam
Baca juga: Wiranto Menangis Iringi Pemakaman Sang Istri Rugaiya Usman, Meninggal Karena Sakit
Sumber: Kompas.com
| Update Longsor di Cilacap, 16 Korban Ditemukan Meninggal Dunia, 7 Orang Lagi Masih Dicari |
|
|---|
| 27 Warga Diduga Masih Tertimbun Longsor di Banjarnegara, 2 Orang Meninggal Dunia |
|
|---|
| Pria ODGJ Bacok Belasan Warga Purwakarta, Korban Ada Anak-anak dan Lansia |
|
|---|
| Fakta Baru Sri Yuliana Penculik Bilqis di Makassar, Pernah Jual 3 Anak Kandung Rp300 Ribu |
|
|---|
| Pembunuh Bonio Raja Gadja Mahasiswa Universitas Medan Area Ditangkap, Pelaku Bawa Kabur Motor Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/ilustrasi-kekerasan-guru-ke-murid.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.