Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Borong 100 Jet Rafale Buatan Prancis, Dari Mana Zelensky Mendapatkan Dana?

Ukraina teken MoU bersejarah dengan Prancis untuk mengakuisisi hingga 100 jet tempur Rafale.

Editor: Amirullah
YouTube France24
BELI JET RAFALE - Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) pada hari Senin (17/11/2025) menandatangani nota kesepahaman bagi Kyiv untuk memperoleh hingga 100 jet tempur Rafale dan perangkat keras militer lainnya. 
Ringkasan Berita:
  • Zelensky dan Macron menandatangani perjanjian strategis 10 tahun yang mencakup pengadaan jet tempur Rafale F4 serta sistem pertahanan udara canggih untuk memperkuat pertahanan Ukraina menghadapi serangan Rusia.
  • Baik Ukraina maupun Prancis tidak memiliki dana cukup untuk merealisasikan pembelian besar ini.
  • Produksi Rafale terbatas dan banyak negara mengantre, membuat Ukraina kecil kemungkinan menerima pesawat dengan cepat.

 

SERAMBINEWS.COM - Ukraina teken MoU bersejarah dengan Prancis untuk mengakuisisi hingga 100 jet tempur Rafale.

Namun satu pertanyaan besar muncul: dari mana Kyiv mendapatkan dana fantastis untuk pembelian ini?

Ukraina dan Prancis telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU bersejarah yang membuka jalan bagi Kyiv untuk mengakuisisi hingga 100 unit jet tempur Rafale beserta sistem pertahanan udara canggih.

Perjanjian jangka panjang ini diteken pada Senin (17/11/2025) di Paris, sebagai upaya strategis Ukraina untuk membangun kembali dan memperkuat pertahanan udaranya dalam menghadapi agresi Rusia.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sebuah pangkalan udara dekat Paris.

Dalam konferensi pers bersama, Presiden Zelensky menyebut kesepakatan tersebut sebagai "perjanjian bersejarah" bagi kedua negara.

"Ini adalah perjanjian strategis yang akan berlaku selama 10 tahun, dimulai tahun depan," ujar Zelenskyy, Euronews melaporkan.

Baca juga: 5 Promt Gemini AI untuk Foto Old Money & Outdoor yang Realistis Bak Pemotretan Profesional

Zelensky juga menekankan pentingnya peralatan tempur tersebut untuk melindungi nyawa warga sipil Ukraina dari serangan rudal dan drone Rusia.

Lantas, dari mana Zelensky mendapatkan dana untuk membeli 100 jet Rafale?

Sebelumnya, baik Ukraina maupun Prancis dilaporkan sama-sama tidak memiliki dana yang cukup untuk merealisasikan kesepakatan bernilai fantastis ini.

Menurut laporan Politico yang mengutip berbagai sumber, transaksi pembelian jet tempur tersebut kini bergantung pada skema pendanaan yang melibatkan aset-aset Rusia yang dibekukan oleh negara-negara Barat.

Keterbatasan finansial ini diakui terjadi di kedua belah pihak.

Sumber yang dikutip oleh media Strana menyatakan keheranan atas rencana Kyiv untuk membeli Rafale di samping jet Gripen, mengingat kondisi keuangan negara tersebut.

"Mereka tidak punya uang. Banyak yang akan bergantung pada aset-aset Rusia yang dibekukan," ujar sumber tersebut.

Di sisi Prancis, Politico juga menyebutkan bahwa "kondisi keuangan publik yang memprihatinkan" di negara tersebut menutup kemungkinan untuk menggunakan anggaran Prancis sendiri untuk pembelian pesawat tersebut.

Macron lantas mengisyaratkan bahwa pembelian masa depan dapat dibiayai menggunakan instrumen pendanaan dari Eropa dan juga aset-aset Federasi Rusia yang telah dibekukan.

Baca juga: Daftar HP Samsung Harga 1 Jutaan di Akhir Tahun 2025, Ada Samsung A05 Hingga Samsung A13

Meskipun menyambut baik kesepakatan tersebut, Paris dilaporkan tidak berniat untuk memasok pesawat tempur dari cadangan militernya sendiri kepada Kyiv, maupun memberikan prioritas kepada Ukraina di atas pelanggan lain yang telah mengantre.

Namun, produsen pesawat, Dassault Aviation, tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi hingga lima unit jet tempur per bulan.

Kenyataan ini menimbulkan keraguan di kalangan militer Ukraina sendiri.

Seorang pejabat militer Ukraina menjelaskan, bahkan jika Kyiv memiliki dana, pesawat-pesawat tersebut tidak akan dapat diterima dengan cepat.

"Tidak ada negara di dunia yang menjualnya dalam jumlah yang memadai. Coba saja Anda cari tahu berapa banyak negara yang mengantre untuk mendapatkan Rafale."

"Dan saya ragu ada yang akan mengizinkan Ukraina mendapatkan mereka lebih dulu, melewati antrean," ujar pejabat tersebut, dikutip dari EA Daily.

Para pakar menilai bahwa implementasi kesepakatan pembelian Rafale ini "akan memakan waktu lama dan tidak dapat menjadi respons terhadap keadaan darurat di medan perang saat ini".

Selain itu, dengan masalah ekonomi yang masih mendera, Ukraina diperkirakan tidak akan mampu memelihara armada yang terdiri dari 200 hingga 250 pesawat sendiri tanpa bantuan eksternal yang signifikan, seperti yang tertuang dalam rencana jangka panjang mereka.

Peralatan Militer Prancis yang Diakuisisi Ukraina
Nota kesepahaman yang diteken mencakup pengadaan sejumlah besar peralatan pertahanan utama Prancis.

Selain hingga 100 unit jet tempur multi-peran Rafale F4, Ukraina juga akan menerima delapan unit Sistem Pertahanan Udara SAMP/T, radar berteknologi tinggi, drone pencegat dan bom udara berpandu.

Zelenskyy secara spesifik menyebut bahwa jet Rafale yang diakuisisi akan melengkapi kemampuan tempur udara Ukraina.

Rafale F4, yang merupakan jet tempur paling canggih buatan Prancis, dikenal karena kemampuan manuver dan multi-perannya.

Macron menyambut baik perjanjian ini sebagai langkah maju dalam hubungan Prancis-Ukraina.

"Hari ini, kami mengambil langkah baru. Dengan perjanjian ini, kami terus berinvestasi untuk mendekatkan dan mengintegrasikan industri pertahanan kami guna terus mendukung Ukraina," kata Macron, mengutip Euronews.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dari Mana Zelensky Mendapatkan Dana untuk Beli 100 Jet Rafale Buatan Prancis?

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved