Gunung Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas, Ratusan Rumah Hancur, Warga Alami Trauma dan Takut

 "Terjadi awan panas pukul 19:20 WIB dengan amak 22 mm, lama gempa 300 detik," kata Yudhi Cahyono melalui pesan singkat, Kamis (20/11/2025).

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/JACK ROBBY DAMARJATI
Tangkapan layar guguran awan panas erupsi gunung Semeru. Bandar Udara Abdulrachman Saleh dipastikan aman. 

Bahkan, awan panas sempat dilaporkan meluncur dengan cepat hingga radius 14 kilometer dari puncak. 

Berdasarkan hasil analisis visual, instrumental, dan deformasi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kemudian menetapkan bahwa tingkat aktivitas Semeru resmi dinaikkan menjadi Level IV (Awas).

Guguran awan panas pun meninggalkan kerusakan parah, puing-puing bangunan, lumpur tebal, serta sisa-sisa perabotan berserakan di mana-mana.

Salah satu yang sangat memprihatinkan adalah kondisi di Dusun Sumbersari, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Salah satu warga, Daniel, menahan air mata saat menceritakan kondisi yang ia alami. Rumahnya dihantam awan panas hingga hancur.

Daniel pun mengaku hanya bisa menyelamatkan barang-barang yang masih tersisa dan bisa diselamatkan.

"Saya nggak nyangka rumah saya semua hampir semua tertimbun. Awan panas masuk sampai jauh ke dalam, sekitar sepuluh meter. Semua hancur."

"Saya cuma bisa lihat sisa-sisa yang ada ini sudah, yang bisa saya selamatkan saya amankan," ujarnya sembari mengamankan alat potong rumput dari dalam rumah, dikutip dari TribunJatim.com, Kamis (20/11/2025).

Selain Daniel, warga lain juga tampak mengais perlahan di antara reruntuhan, menggunakan tangan kosong atau alat seadanya.

Para warga saling membantu dan menyapa satu sama lain sebagai bentuk penguatan di tengah kondisi duka yang melanda dusun tersebut.

Meski belum ada data resmi terkait jumlah rumah rusak akibat erupsi Gunung Semeru itu, berdasarkan luas area terdampak dan tingkat kerusakan yang terlihat, diperkirakan ada ratusan rumah mengalami kerusakan berat hingga total akibat sapuan awan panas Semeru.

Aktivitas relawan dan tim tanggap darurat masih terus berlangsung di lokasi untuk membantu evakuasi barang, pembersihan area, serta memastikan tidak ada korban yang tertinggal.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Jawa Timur, Begini Nasib 60 Pendaki di Ranu Kumbolo, Jalur Pendakian Ditutup

Warga Alami Trauma dan Takut 
 
Sementara itu, Kepala Desa Penanggal, Cik Ono mengatakan, ada 40 orang pengungsi menempati Balai Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, tempat pengungsian erupsi Gunung Semeru, Kamis (20/11/2025).

Namun, Cik Ono mengatakan, para pengungsi tersebut bukan warga Desa Penanggal, mereka datang dari wilayah lain.

Pengungsi ini tiba pada Rabu sore (19/11/2025) pukul 17.00 WIB ketika erupsi berlangsung, kemudian pulang Rabu pukul 21.30 WIB, setelah pergerakan erupsi Semeru berhenti.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved