Berita Nasional

Haji Uma Intens Koordinasi dengan KBRI Yangon Selama 3 Bulan, Korban TPPO Berhasil Diselamatkan

Anggota DPD RI asal Aceh, Haji Uma, selama 3 bulan terakhir melakukan koordinasi intens dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon

Editor: Muhammad Hadi
Serambinews.com/HO
Anggota DPD RI asal Aceh, Haji Uma, selama tiga bulan terakhir melakukan koordinasi intens dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon terkait penyelamatan para korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Indonesia yang dijual ke Myanmar. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPD RI asal Aceh, Haji Uma, selama tiga bulan terakhir melakukan koordinasi intens dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon terkait penyelamatan para korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Indonesia yang dijual ke Myanmar.

Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan berhasil dipulangkannya satu korban bernama Muhammad Isa (53), warga Matang Kuli, Parang IX, Aceh Utara.

Selain menyurati pihak kedutaan, Haji Uma juga melakukan komunikasi berkelanjutan demi pembebasan tujuh WNI yang dilaporkan dijual ke Myanmar.

Satu orang yang berhasil dievakuasi yaitu Muhammad Isa, sementara enam lainnya masih dalam proses penanganan.

Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Yangon, Wahono, menjelaskan bahwa situasi di Myanmar saat ini sangat sulit sehingga proses evakuasi menghadapi banyak kendala.

“Kondisi di Myanmar sedang bergejolak karena perang. Itulah sebabnya sangat sulit bagi kami untuk masuk ke wilayah-wilayah tertentu,” ujar Wahono.

Baca juga: Korban TPPO di Kamboja Dipulangkan ke Aceh, Ibunya Menangis dan Memeluk Anaknya Saat Bertemu

Kronologi kejadian dijelaskan oleh Muhammad Isa.

 Ia berangkat dari Aceh menuju Bandara Kualanamu bersama seorang kawannya dengan tujuan Thailand.

 Namun, setibanya di Kualanamu, kawannya ditahan sehingga hanya Isa yang melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di Thailand, ia hidup terkatung-katung selama 15 hari tanpa arah dan tanpa dukungan.

 Dalam kondisi itu, ia bertemu dengan seorang agen asal Burma yang kemudian membawanya ke Myanmar.

Di Myanmar, Isa bekerja di sebuah kilang kayu selama satu setengah tahun.

Baca juga: 4 Warga Aceh Disekap di Myanmar, Haji Uma Surati Kemenlu dan Koordinasi dengan KBRI

Ia hidup dalam ancaman akibat kondisi negara yang dilanda perang dan tidak dapat berkomunikasi dengan keluarganya di Aceh.

Setelah sekian lama, ia berhasil menghubungi adiknya, Kamaruddin, yang kemudian meminta bantuan kepada Haji Uma.

 Informasi tersebut diteruskan melalui seseorang bernama Sulaiman di Krueng Geukueh hingga sampai kepada Mayor Daud di Banda Aceh, yang kemudian menghubungi langsung Haji Uma.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved