Konflik Rusia vs Ukraina
Putin Minta Zelensky Terima Proposal Damai dari AS, Ancam Serangan Brutal ke Ukraina Bila Menolak
Pernyataannya disampaikan setelah Moskwa mengonfirmasi telah menerima secara resmi dokumen tersebut dari Washington.
Ringkasan Berita:
- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (21/11/2025) memberi sinyal bahwa ia siap menerima proposal damai yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
- Putin menyebut rencana berisi 28 poin itu dapat menjadi dasar penyelesaian akhir perang yang telah berkecamuk sejak 2022.
- Pernyataannya disampaikan setelah Moskwa mengonfirmasi telah menerima secara resmi dokumen tersebut dari Washington.
SERAMBINEWS.COM, MOSKWA - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (21/11/2025) memberi sinyal bahwa ia siap menerima proposal damai yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Putin menyebut rencana berisi 28 poin itu dapat menjadi dasar penyelesaian akhir perang yang telah berkecamuk sejak 2022.
Pernyataannya disampaikan setelah Moskwa mengonfirmasi telah menerima secara resmi dokumen tersebut dari Washington.
Namun di balik kesiapan itu, Putin melayangkan ancaman keras bila Ukraina menolak.
Baca juga: AS dan Rusia Disebut Susun Rencana Baru Akhiri Perang Ukraina, Kyiv Diminta Menyerah
Putin: “Proposal AS bisa jadi dasar penyelesaian akhir”
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Putin menegaskan bahwa proposal yang diajukan AS dapat digunakan sebagai dasar bagi penyelesaian damai.
Ia mengungkapkan bahwa dalam pembahasan di Anchorage, Alaska, pihak AS meminta Rusia untuk menunjukkan fleksibilitas.
Putin berkata, “Dalam diskusi itu, pihak Amerika meminta kami membuat kompromi tertentu dan menunjukkan fleksibilitas, seperti yang mereka katakan,”
Ia menambahkan, “meskipun terdapat isu kompleks dan kesulitan,” Rusia telah menyetujui proposal tersebut.
Baca juga: Ukraina Borong 100 Jet Rafale Buatan Prancis, Dari Mana Zelensky Mendapatkan Dana?
Ancaman terbuka bila Zelensky menolak
Meski menunjukkan kesiapan bernegosiasi, Putin mengeluarkan peringatan yang disebut banyak pihak sebagai ancaman paling langsung dalam beberapa bulan terakhir.
“Jika Kyiv tidak ingin membahas proposal Presiden Trump dan menolak melakukannya, maka mereka dan para pengobar perang di Eropa harus memahami bahwa kejadian yang terjadi di Kupiansk akan tak terelakkan terulang di sektor-sektor penting lainnya di garis depan. Secara keseluruhan, situasi ini dapat diterima bagi kami,” tegas Putin.
Diketahui, Kupiansk, kota strategis di wilayah Kharkiv, menjadi lokasi perebutan sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina pada 2023–2024.
Zelensky dilema
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/PUTIN-BERTEMU-LUKASHENKO.jpg)