Soal Tanah Wakaf, Kepala BPKH Anggito: Maaf, yang Diterima Jamaah Aceh Itu Sedikit
yang ingin dilakukan oleh BPKH hanya berinvestasi, mengembangkan investasi dalam bentuk kerja sama
Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu yang dihubungi Serambinews.com dari Banda Aceh, Rabu (14/3/2018) menjelaskan lumayan detail terkait investasi yang ingin dikembangkan di atas tanah wakaf Aceh di Arab Saudi.
Ia juga membantah tegas isu yang selama ini berkembang, yakni BPKH ingin mengambil alih pengelolaan tanah wakaf yang diwakafkan Habib Bugah Aceh ratusan tahun lalu tersebut.
Baca: Soal Tanah Wakaf Aceh di Arab Saudi, BPKH Angkat Bicara, Ini Penjelasan Anggito Abimanyu
Baca: Lancarkan Aksi ke Kantor Gubernur, Mahasiswa Minta Pusat tak Campuri Pengelolaan Tanah Wakaf Aceh
Baca: Pahami Baik-baik, Begini Bunyi Ikrar Wakaf Habib Bugak Aceh di Mekah Ratusan Tahun Lalu
Baca: Komandan Al-Asyi Kecam Rencana Pemerintah Pusat Kelola Tanah Wakaf Aceh di Mekkah
Anggito memperjelas, yang ingin dilakukan oleh BPKH hanya berinvestasi, mengembangkan investasi dalam bentuk kerja sama, termasuk mengembangkan investasi hotel yang dibangun di atas tanah wakaf tersebut.
“Sudah ada hotel di sana, dan kontrak hotel itu akan habis delapan tahun lagi. Kami sudah bicara sama investornya supaya manfaatnya itu lebih banyak maka kalau boleh kita bekerja sama, kami sudah antre dulu sama nadzirnya, kalau bisa nanti investornya dari Indonesia,” jelas Anggito.
Kepada Serambinews.com, Anggito juga mengatakan, kompensasi investasi yang diterima jamaah haji asal Aceh dari investasi tanah wakaf itu selama ini, belum optimal.
Baca: Haji Uma Surati Nazir Wakaf Aceh di Arab Saudi, Tolak Rencana Investasi Indonesia di Baitul Asyi
Baca: Ketua Lembaga Wakaf NU Minta Pemerintah Pusat Jangan Ganggu Wakaf Aceh di Mekkah
Baca: Dulu Pemerintah Orde Baru Pernah Gagal Saat Mau Ambil Alih Harta Wakaf Aceh di Mekkah, Ini Sebabnya
Baca: Baitul Asyi, Anggito, dan Hikmah Wakaf
“Mohon maaf ya, mohon maaf sekali, yang diterima oleh penerima (jamaah haji Aceh) itu sedikit porsinya, tidak semuanya,” kata Anggito.
“Dan anda harus tahu, dari sekian tanah wakaf dari Habib Bugak maupun dari yang lain itu tidak semuanya dimanfaatkan, jadi tanah begitu saja. Kami justru ingin mengembangkan itu agar memberi manfaat, sesuai dengan ikrar wakafnya,” ujar Anggito Abimanyu. (*)