Arsip
Hari Ini 20 Tahun Lalu, PPRM Diserang, 4 Tewas, Termasuk Dokter yang Sedang Hamil
Berita tentang peristiwa ini diturunkan sebagai laporan utara (headline) Harian Serambi Indonesia edisi 26 Mei 1999.
Hari Ini 20 Tahun Lalu, PPRM Diserang, 4 Tewas, Termasuk Dokter yang Sedang Hamil
SERAMBINEWS.COM – Sebuah peristiwa penting terjadi di Aceh pada tanggal hari ini, 20 tahun yang lalu.
Hari itu, Selasa 25 Mei 1999, dua petugas medis (satu dokter dan satu tenaga kesehatan) yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan gugur dalam baku tembak di tanjakan Alue Kuta, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen.
Satu dari dua petugas medis itu adalah dr Fauziah yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Peudada.
Saat kejadian, Fauziah dalam kondisi hamil tiga bulan.
Seorang petugas medis lainnya yang gugur dalam insiden maut itu adalah Mustafa (petugas kesehatan).
Berita tentang peristiwa ini diturunkan sebagai laporan utara (headline) Harian Serambi Indonesia edisi 26 Mei 1999.
Berikut laporannya.
Serambi - Lhokseumawe
Suatu kelompok orang bersenjata, kemarin menyerang truk Pasukan Penindak Rusuh Massa (PPRM) di kawasan Desa Alue Kuta Kecamatan Peudada, Aceh Utara.
Sedikitnya empat orang dilaporkan tewas dan 12 lainnya menderita luka tembak (lihat boks).

Korban yang tewas adalah dua orang anggota PPRM, seorang dokter wanita yang sedang hamil tiga bulan, dan seorang perawat. Serangan itu terjadi Selasa (25/5/1999) sekitar pukul 10.00 pagi.
Kapuspen Hankam TNI Mayjen TNI Syamsul Maarif menjelaskan kepada pers di Jakarta, bahwa truk PPRM itu diserang GPLHT, istilah resmi pemerintah terhadap GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di Aceh.
Menurut Maarif, pihak penyerang berkekuatan sekitar 20 orang, mereka menembaki truk PPRM dengan senapan AK-47. "Saat ini aparat keamanan sedang mengejar pelaku penyerangan," katanya.
Sedangkan Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Jhonny Wahab, seperti yang disiarkan LKBN Antara tadi malam menyebut, serangan itu belum bisa dikatakan sebagai suatu provokasi untuk menggagalkan pemilu di Aceh. Tapi serangan itu, katanya, termasuk suatu tindak kriminal dengan maksud memancing emosi massa.