Cerita Abdullah Puteh, Irwandi Yusuf Bilang Suratnya untuk Abdullah Syafii Punya Microchip
Nah surat balasan Puteh itu yang dituduh menyimpan microchip, guna melacak lokasi persembunyian Abdullah Syafii.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Gubernur Aceh, Abdullah Puteh mengungkapkan kisah menarik pada saat dia dituduh sebagai penyebab tertembaknya Panglima GAM Abdullah Syafi'i.
"Surat yang saya kirimkan ke Tgk Abdullah Syafii dituduh berisi microchip, sebagai pelacak keberadaan Tgk Abdullah sehingga membuatnya tertembak, padahal itu tidak benar," bantah Puteh.
Baca: Kenang 16 Tahun Abdullah Syafiie, KPA Pidie Jaya Santuni Seribuan Anak Yatim
"Ternyata yang bilang surat saya itu ada michrocipnya adalah Pak Irwandi Yusuf. Ini dikonfirmasi oleh istri saya kepada yang bersangkutan dalam suatu kesempatan," kata Abdullah Puteh.
Puteh menyampaikan kisah itu saat berbicara dalam peluncuran buku "Menapak Jejak di Tanah Tencong" di The Atjeh Connection Sarinah, Jakarta, Rabu (28/2/2018) petang.
Buku tersebut ditulis Siti Rahmah, seorang penulis produktif kelahiran Lhokseumawe Aceh.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah Aceh, Panglima GAM Abdullah Syafii Tertembak dan Syahid Bersama Sang Istri
Peristiwa surat menyurat antara Puteh dengan Alm Tgk Abdullah Syafii, menjadi satu dari 19 cerita dalam buku tersebut.
Cerita Puteh, tak lama setelah dirinya dilantik sebagai gubernur Aceh, Alm Abdullah Syafii mengirimkan sepucuk surat dalam bahasa Aceh.
Surat itu berisi minta bantuan karena ada yang terluka.
Baca: Lukisan Hasan Tiro dan Abdullah Syafii Dipamerkan di Museum Aceh
"Saya lalu membalas surat itu dan mengirimkan obat-obata . Sebab, walau bagaimanapun, yang sakit harus diobati meski sedang perang," kata Puteh.
Nah surat balasan Puteh itu yang dituduh menyimpan microchip, guna melacak lokasi persembunyian Abdullah Syafii.
"Ah, itu tidak benar. Ternyata yang bilang ada microchip itu adalah Pak Irwandi," kata Abdullah Puteh.
Tapi Puteh tidak menyalahkan kabar karangan Irwabdi Yusuf tersebut, sebab situasi masa itu dalam keadaan konflik.
Baca: Diberitakan Punya Adik Pendeta, Abdullah Puteh Melapor ke Polda
Cerita lain buku karya Siti Rahmah itu, adalah prihal sumbangan satu perangkat komputer dari Puteh.
"Saya prihatin, teryata Rahmah menuliskan bukunya itu denga tulis tangan terlebih dahulu karena tak ada komputer," ujar Puteh lagi.
Ia memuji Siti Rahmah sebagai penulis yang ulet mewujudkan bukunya tersebut. (*)