Opini
Mahasiswa Cerdas
KASUS prostitusi online yang terungkap beberapa waktu lalu melibatkan mahasiswa
Selain sembilan kecerdasan di atas, mahasiswa dituntut juga untuk memiliki lifeskill agar terhindar dari pengaruh negatif lifestyle. Lifeskill merupakan salah satu solusi dalam memecahkan masalah hidup manusia. Lifeskill memiliki ruang lingkup yang lebih luas dari sekadar keterampilan bekerja, tetapi juga termasuk keterampilan mengelola diri, berpikir dan bersikap.
Oleh karena itu, orang yang bekerja maupun tidak bekerja membutuhkan lifeskill. Bahkan ibu rumah tangga misalnya tetap memerlukan kecakapan hidup sehingga mampu mengelola dan memecahkan persoalan rumah tangganya dengan benar (Hasan Basri dan Ahmad Zaki Husaini, 2017). Seperti halnya orang yang bekerja, mereka juga menghadapi berbagai masalah yang harus dipecahkan. Lifeskill juga berguna mengubah dari konsumer menjadi produser.
Tim Broad Based Education memberikan lingkup kecakapan hidup menjadi lima macam yaitu; kecakapan mengenal diri (self awarness), kecakapan berpikir rasional (thinking skill), kecakapan sosial (social skill), kecakapan akademik (academic skill), dan kecakapan vokasional (vocational skill).
Mahasiswa yang cerdas setidaknya memiliki kecerdasan dan lifeskill sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. Hal ini diperlukan agar mahasiswa tidak tergilas oleh pengaruh negatif westernisasi yang merupakan epidemi yang mematikan karateriktik pribadi mahasiswa dan masa depan Aceh. Namun, keteladanan dari pekerja kampus juga penting dilestarikan agar mahasiswa memiliki prototype manusia yang dapat digugu dan ditiru. Semoga!
Lailatussaadah, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh. Email: lailamnur27@gmail.com