Usai Dibebaskan dari Penjara, Ahed Tamimi yang Tampar Tentara Israel Berjanji Teruskan Perlawanan
Gadis Palestina yang menampar tentara Israel berjanji bakal meneruskan perlawanan setelah dibebaskan dari penjara.
SERAMBINEWS.COM, RAMALLAH - Gadis Palestina yang menampar tentara Israel berjanji bakal meneruskan perlawanan setelah dibebaskan dari penjara.
Ahed Tamimi dihukum penjara selama delapan bulan setelah menampar seorang tentara Israel di Tepi Barat pada Desember 2017.
Dia dan ibunya kemudian dibebaskan pada Minggu (29/7/2018), dan disambut oleh pendukungnya di pos pemeriksaan dekat Tepi Barat.
Baca: Mukhsin Resmi Jabat Sekretaris KIP Simeulue
Baca: Mancing di Krueng Baroe, Warga Sigli Temukan Jenazah Mengapung dengan Luka Memar di Sekujur Tubuh
Diwartakan Middle East Eye, Tamimi berkata bakal melanjutkan studinya di universitas dengan mengambil jurusan hukum.
Remaja 17 tahun itu menjelaskan, selama di penjara, dia mengaku mendapat pengalaman soal cara tepat membawa masalah Palestina.
"Dengan mengambil studi hukum, saya bisa membawa permasalahan negara maupun penjara yang saya alami di berbagai forum internasional," katanya.
Baca: Demokrat Sepakat Koalisi dengan Gerindra, SBY Serahkan soal Cawapres Kepada Prabowo
Baca: Muncul Api dari Dapur, Rumah Warga di Nagan Raya Hangus dan Rata dengan Tanah
Dia mengaku kebahagiaannya baru penuh sebagian ketika akhirnya dibebaskan dan bertemu keluarganya di desa Nabi Saleh.
"Di sisi lain, saya masih memikirkan para narapidana perempuan Palestina yang masih berada dalam tahanan," lanjutnya.
Dia mengaku berterima kasih kepada para napi yang sudah mendukungnya selama delapan bulan mendekam dalam tahanan.
"Para napi yang ada di sana sangatlah kuat. Saya menyampaikan penghargaan kepada mereka yang sudah menemani saya," ujar Tamimi.
Baca: Semua Bacaleg di Aceh Jaya Lulus Uji Baca Alquran, Tapi Masih Ada Tes Lagi untuk Partai Lokal
Baca: Haji Uma Bantu Biaya Berobat Bocah Penderita Sakit Jantung asal Aceh Utara Selama di Jakarta
Penangkapan yang dilakukan tentara Israel kepada Tamimi Desember 2017 dikecam Amnesti Internasional karena melanggara hukum internasional.
Anggota Human Rights Watch, Omar Shakir, menyindir pasukan Israel setelah Tamimi dibebaskan melalui Twitter-nya.
"Israel memenjarakan anak selama delapan bulan menunjukkan adanya diskriminasi, dan perawatan terhadapnya sangat buruk,' ujar Shakir.
Baca: BREAKING NEWS - Tongkang Pengangkut Batubara Patah Dua dan Terdampar di Lampuuk
Baca: Princess Tak Mau Jadi Bahan Lelucon, 4 Artis Ini Pernah Diblok Syahrini di Instagram
Sebelumnya diberitakan, Gadis remaja yang menjadi simbol perlawanan Palestina, Ahed Tamimi, yang ditahan karena menampar tentara Israel, akhirnya dibebaskan dari penjara pada Minggu (29/7/2018).
Melansir AFP, Tamimi (17) dan ibunya, Nariman diantar keluar dari penjara Sharon di Israel menuju pos pemeriksaan yang mengarah ke Tepi Barat, di mana keluarga mereka tinggal.
Keduanya kemudian diserahkan kepada tentara Israel yang langsung mengantarkan mereka ke desa Nabi Saleh. Demikian disampaikan juru bicara penjara, Assaf Librati.
Anggota keluarga dan pendukung Tamimi telah berkumpul dan menunggu di pos pemeriksaan untuk menyambut keduanya, namun kendaraan militer yang membawa mereka ternyata tidak berhenti dan langsung melanjutkan perjalanan ke Tepi Barat.
Baca: Siti Meninggal Akibat Gempa di Lombok, Menpora Malaysia Syed Saddiq Sampaikan Bela Sungkawa
Baca: Rooney Patah Hidung saat Bermain untuk DC United, Eks Pemain Manchester United Ini Malah Senang
Awalnya Tamimi dan ibunya diperkirakan tiba di pos pemeriksaan dekat kota Tulkarm, namun lokasi perhentian sempat berubah tiga kali sebelum akhirnya diumumkan bahwa keduanya dibawa menuju persimpangan di Rantis yang berjarak sekitar satu jam perjalanan.
Otoritas Israel tampaknya ingin sebisa mungkin menghindari liputan media sehingga memberikan informasi yang berbeda sehingga membuat para pendukung dan jurnalis harus berusaha keras untuk tiba tepat waktu di lokasi yang sebenarnya.
Setelah dibebaskan oleh tentara, Tamimi dan ibunya langsung disambut sang ayah, Bassem, dengan pelukan.
Ketiganya kemudian berjalan bersama sepanjang jalan. Kerumunan massa yang telah menunggu mereka pun menyambut dengan seruan-seruan menuntut kebebasan kepada Israel.
Baca: Princess Tak Mau Jadi Bahan Lelucon, 4 Artis Ini Pernah Diblok Syahrini di Instagram
Baca: Pembunuhan Tuha Peuet Sawang Direncanakan Sejak Juni Lalu
Di tengah kegembiraan atas pembebasan tersebut, Tamimi tetap menyerukan bahwa perjuangan untuk kebebasan yang sebenarnya belum usai.
"Perlawanan berlanjut sampai jatuhnya kependudukan dan tentu saja para tahanan (perempuan) dalam penjara semua kuat," kata Tamimi.
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang mendukung saya dalam menjalani hukuman ini dan mendukung semua tahanan," tambahnya.
Dalam konferensi pers yang digelar kemudian di alun-alun desa, Tamimi kembali mengungkapkan kepada awak media tentang rencananya setelah dibebaskan.
Didampingi seorang penerjemah, Tamimi mengatakan dirinya ingin mempelajari ilmu hukum sehingga dapat menuntut pertanggungjawaban Israel di kemudian hari.
"Tentu saja saya sangat senang bahwa saya kembali ke keluarga saya, tetapi kebahagiaan ini belum sepenuhnya karena para tahanan yang masih di penjara," katanya.
Baca: Pesona Ibu Sambung Shireen dan Zaskia Sungkar, Usianya Masih 24 Tahun
Baca: Feri belum Bisa Berlayar ke Meulaboh
Selanjutnya Tamimi mengunjungi makam pemimpin Palestina, Yasser Arafat di Ramallah dan meletakkan bunga sebelum bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Sebelumnya, Ahed Tamimi dan ibunya, Nareman dijatuhi hukuman delapan bulan oleh pengadilan militer Israel menyusul kesepakatan pembelaan atas insiden yang terjadi pada Desember lalu, yang dikatakan keluarga terjadi di kebun mereka di Nabi Saleh.
Saat itu Tamimi terekam telah menampar seorang tentara Israel.
Tindakannya dianggap telah melecehkan tentara tersebut.(*)
Baca: Kanada Salurkan Bantuan Senilai Rp 552 Miliar untuk Palestina
Baca: Mantan Juru Runding GAM Temui Doto Zaini, Sampaikan Hasil Pertemuan di The Pade
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dibebaskan, Gadis Penampar Tentara Israel Berjanji Teruskan Perlawanan"