Konsultasi Agama Islam
Tak Hanya Bunga Uang, Riba Juga Bisa Berbentuk Bayar Kopi dan Jasa, Begini Kekhawatiran Ulama
Ustaz Masrul Aidi menjelaskan, setiap utang piutang yang mendatangkan keuntungan untuk pemberi utang, adalah riba.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Ustaz Masrul mencontohkan, si A yang berutang pada si B minum kopi di warung yang sama.
Biasanya si A tidak pernah membayar kopi untuk si B, demikian juga sebaliknya si B tidak pernah membayar kopi untuk si A, alias masing-masing bayar sendiri.
Baca: Membasmi Rentenir dan Riba, Ini Program Pemkab Abdya untuk Pedagang
Baca: PNS Jadi Korban Gaya Hidup Mewah dan ‘Terjerat’ Kredit, Ini Kebijakan Bupati Abdya Akmal Ibrahim
Namun, setelah si A berutang pada si B, lalu ia membayar kopi untuk si B, maka itu termasuk riba.
Karena patut diduga tindakan si A membayar kopi si B ini ada kaitannya dengan utang piutang.
“Jangankan yang bentuknya ril seperti ini, bahkan yang berbentuk jasa saja diantisipasi oleh ulama,” ungkap Masrul Aidi.
Ia kembali memberi contoh setiap kali berpapasan dengan seseorang yang berutang kepadanya, tidak pernah menawarkannya untuk menumpang sepeda motor milik temannya.
Tetapi semenjak temannya itu berutang kepada dirinya, sang teman berubah 180 derajat, selalu menawarkan jasa untuk mengantar dirinya ke tempat tujuan.
“Itu pun menjadi riba,” ungkap Alumnus Ulumul Hadits Universitas Al-Azhar Mesir ini.
“Sedemikian takutnya ulama terhadap bahaya riba ini,” lanjutnya.
Baca: Hukum Menggadaikan SK PNS di Bank untuk Dapat Kredit, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Ia melanjutkan, berdasarkan ajaran Islam, tidak ada manfaat apapun yang boleh diambil oleh si pemberi utang dari barang gadaian, kecuali hanya sebagai penjamin bahwa utang itu akan dibayar sampai jatuhnya tempo.
Semua ini, kata Ustaz Masrul, menunjukkan betapa Islam mengajarkan umatnya untuk membantu sesama, yang kaya memberdayakan si miskin, bukan malah menghisap darah orang-orang yang sedang membutuhkan bantuan.
Lihat cuplikan video penjelasan Ustaz Masrul Aidi terkait utang piutang dan bahaya riba, di bawah ini.
Dahulukan Menikah atau Bayar Utang?
Usai pengajian, Serambinews.com menanyakan satu titipan pertanyaan dari jamaah ghaib (dunia maya).
Pertanyaan yang masuk via pesan Whatsapp itu berbunyi begini: