Breaking News

Kupi Beungoh

14 Tahun Tsunami Aceh, Kenapa Data Korban Masih Simpang Siur?

Rasanya masih belum terlambat untuk Pemerintah Aceh dan Pusat untuk menghitung kembali jumlah korban meninggal dalam peristiwa tsunami Aceh.

Editor: Zaenal
zoom-inlihat foto 14 Tahun Tsunami Aceh, Kenapa Data Korban Masih Simpang Siur?
Direktur Agama Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh-Nias (2005-2009)

Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh-Nias telah membangun museum tsunami di jantung Kota Banda Aceh.

Museum besar nan megah ini adalah hasil design Ridwan Kamil dari Bandung.

Ia telah menjadi landmark baru Kota Banda Aceh, menjadi objek yang wajib dikunjungi oleh setiap turis nasional dan internasional.

Akan tetapi, selama ini museum tsunami masih kering dari aneka pajangan benda-benda peninggalan tsunami.

Rongsokan tsunami berupa mobil, sepeda motor, helikopter, kapal, dan lain-lain kiranya perlu dikumpulkan kembali untuk dipajang di areal museum tsunami.

Rasanya belum terlambat bagi kita untuk mencari dan mengumpulkannya kembali rongsokan-rongsokan itu.

Yang penting adalah pemerintah memberi biaya ganti rugi “alakadar” kepada pemilik benda-benda itu alias bek cok pre atau bek cok laba ateuh pangkai gob.

Baca: Museum Tsunami Aceh Raih Penghargaan ‘Museum Populer’

4). Even Samadiyah Tsunami

Hal lainnya yang kiranya “ditradisikan” terkait peringatan tahunan tsunami Aceh adalah even samadiyah atau tahlilan untuk para syuhada tsunami.

Samadiyah massal ini kiranya dapat dilakukan usai shalat Isya pada hari tragedi di masjid agung masing-masing kabupaten/kota.

Apalagi samadiyah menjadi salah satu ciri Islam di Nusantara yang dalam hal ini Aceh adalah gerbang utamanya.

Bagi kelompok-kelompok yang tidak sepaham denga tradisi samadiyah agar memakluminya untuk even setahun sekali ini guna mengenang bencana mematikan 26 Desember 2004.

Pada even samadiyah tsunami ini tentu tidak pelu diiringi khanduri kuwah beulangong dan bulukat asoe kaya, tetapi cukup dengan zikir dan doa bersama.

Itulah beberapa hasil renungan yang melahirkan beberapa “PR” yang kirianya perlu segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dengan support dari pemerintah pusat dan atau negara/lembaga donor tentunya.

Mari bertindak sebelum terlambat, selagi saksi korban masih belum uzur. Semoga!

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved