Luar Negeri
Kisah Gangster Paling Dicari FBI di Amerika Serikat Pada Era 1930-an
Dia merupakan buronan paling diinginkan oleh Biro Penyelidik Federal ( FBI) baik hidup maupun mati
Pihak berwenang meningkatan tekanan untuk menangkap buronan paling dicari tersebut.
Tahun-tahun terakhir
Setelah kematian gangster terkenal lainnya, John Dilinger, Floyd memegang gelar sebagai "Musuh Publik No.1" dan 23.000 dollar AS ditawarkan bagi siapa pun yang menangkapnya, baik hidup maupun mati.
Dengan menggunakan nama alias Tuan George Sanders, Floyd dapat mengelabui petugas selama setahun usai pembantaian di Kota Kansas.
Dia bersembunyi bersama Richette dan dua perempuan, Rose dan Beulah Baird.
Aksi tipu dayanya berhasil diungkap setelah polisi mendapat laporan tentang individu mencurigakan.
Richette ditangkap, sementara Floyd melarikan diri.
Baca: Manajer Pelabuhan Ditembak Mati, Pemberontak Al-Shabaab Ledakkan Bom Mobil di Mogadishu, Somalia
Dia kemudian ditemukan di ladang jagung Liverpool Timur dan baku tembak pun terjadi. Dia tertembak dua kali.
"Saya sudah selesai dengan kalian, kalian menembak saya dua kali," begitulah kata-kata terakhir yang terucap dari mulutnya.
Dua agen FBI memanggil ambulans, namun Floyd tewas 15 menit usia ditembak.
Kematiannya tercatat pada 22 Oktober 1934. Ribuan orang berkumpul untuk menghadiri pemakamannya di Akins Cemetery.
Setelah tiada, spekulasi seputar kematiannya terus menjadi misteri, seperti dia sebenarnya hanya menderita luka tembak.
Namun seorang agen FBI memutuskan untuk menembaknya hingga tewas setelah dia menolak untuk menjawab sejumlah pertanyaan.(*)
Baca: Pria Ini Jadi Polisi Gadungan dan Gadaikan Mobil Sewaan Demi Modal Nikah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Biografi Tokoh Dunia: Charles "Pretty Boy" Floyd, Gangster Paling Dicari FBI