Kupi Beungoh
Fenomena Haji Uma
Sosok calon incumbent (petahana) yang biasa disapa Haji Uma ini memang benar-benar fenomenal.
3. Lhokseumawe 19.658
4. Pidie 14.437
5. Aceh Tamiang 13.334
6. Banda Aceh 9.884
Total 198.482
Baca: Ini 10 Besar Calon DPD Peraih Suara Terbanyak di Aceh Utara, Haji Uma Unggul di Semua Kecamatan
Baca: Haji Uma Pimpin Perolehan Suara di Aceh Tamiang, Abdullah Puteh Posisi 2, PKS Klaim 3 Kursi DPRK
Baca: Di Pidie, Prabowo-Sandi Raup 92 Persen Suara, Haji Uma Berjaya untuk DPD dengan Capaian 52 Persen
Baca: Hasil Sementara di Lhokseumawe, Haji Uma tak Terbendung, Ini 10 Besar Caleg DPD
Baca: Haji Uma Raup 27 Ribu Suara di Aceh Selatan, Ini Hasil Sementara Pilpres dan Pileg di Negeri Pala
Jika data ini akurat dan tidak ada peristiwa yang luar biasa, maka satu kursi DPD RI asal Aceh sudah bisa dipastikan milik Haji Uma.
Nah, inilah yang saya sebut fenomenal.
Bukan hanya menjadi senator pertama asal Aceh yang diprediksi lolos ke Senayan untuk kedua kalinya, raihan suara Haji Uma kali ini juga diprediksi melonjak sangat tinggi dibandingkan dengan Pemilu 2014 lalu, yang hanya di angka 130.000 suara di seluruh (23) kabupaten/kota di Aceh.
Menarik untuk dikaji, kenapa suara Haji Uma kali ini bisa melonjak sangat tinggi? Padahal ketika maju sebagai calon anggota DPD RI pada Pemilu 2014, Haji Uma sedang tenar-tenarnya sebagai salah satu seniman atau aktor pada serial komedi paling terkenal di Aceh, yaitu Eumpang Breuh.
Ubat Peunawa dari Tgk Kasem
Sedikit kita review atau melihat ke belakang. Beberapa saat setelah dilantik sebagai Anggota DPD RI asal Aceh, Haji Uma mendapat kritikan sangat pedas dari Tgk Kasem Mukat Ubat.
Tgk Kasem dimaksud adalah seorang pria yang berprofesi sebagai penjual obat keliling.
Dalam beberapa kesempatan, Tgk Kasem dengan gaya kocaknya menyindir habis keputusan rakyat Aceh (kala itu) memilih Haji Uma sebagai anggota DPD RI.
Menurutnya, ini adalah keputusan salah dan sangat fatal. Ia menganggap keterpilihan Haji Uma hanya karena faktor keterkenalan lewat film komedi Aceh, Eumpang Breuh.
Tidak ada sedikit pun kapabelitasnya untuk duduk di kursi senator di Senayan.