Simak Kisah Gamer Asal Seramarang, Berpenghasilan hingga Rp 50 juta Sebulan dari Bermain Game
Ada atlet Esport asal Kota Semarang yang mengikuti proses seleksi SEA Games 2019 yaitu Kevin yang bernama lengkap Martinus Kevin Dwi Widjanarko.
Kevin juga seorang atlet Taekwondo di Kota Semarang. Kebetulan Bambang Widjanarko ayahnya adalah seorang Master Taekwondo sekaligus pemilik dan pendiri dojang Manunggal Jati (MJT) di Kota Semarang.
"Dulu awalnya Kevin tertarik dengan esport pernah menonton pertandingan mobile legend yang lagi viral. Dari situ saya coba untuk ngegame mobile legend. Karena tertarik dan menjadi hobby saya mainkan game itu secara insentif," kata Kevin yang tinggal di Jl Taman Arya Mukti Timur VII Pedurungan Lor, Kota Semarang.
Baca: Ulama Aceh Haramkan Game PUBG, Warung Kopi Tetap Ramai Namun Terasa Lebih Sepi
Baca: Sah! MPU Aceh Tetapkan Permainan PUBG dan Sejenisnya Haram
Setelah ikut beberapa kompetisi esport mobile legends di daerah-daerah, kemudian Kevin mengenal pro-player.
"Jadi kayak ada talent scoutnya mereka memilih saya untuk gabung ke team esport," tulis Kevin dalam chat kepada Tribun Jateng.
Sejauh ini, Kevin sudah sering ikut kompetisi game online. Banyak event tournament, mungkin sebulan ada 3 kali bahkan lebih.
"Jadi kalau kita bisa menjuarai tournament sebagai contoh saya dan team ini kan lagi Winstreak 3x, kisaran nominal yang didapat antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta dalam sebulan. Itu nominal untuk satu orang, bukan untuk team. Satu team terdiri dari 5 gamer.
"Saat ikut kompetisi biasanya disediakan wifi. Tapi ya itu kadang ada kendala koneksi di wife nya," terangnya.
Dalam penuturan Kevin kepada Tribun Jateng, tiap hari main game sekitar 6 jam. Latihan pagi hingga sekitar pukul 11.00.
Di sela-sela itu Kevin rajin berolahraga. Minum vitamin dan disiplin dalam bermain. Kevin tidak berkacamata.
Menurutnya, saat ini hadiah tiap even atau kompetisi makin besar, berkisar Rp 25 juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung kualitas evennya.
Baca: Dinilai Banyak Mudharat, MPU Aceh Akan Keluarkan Fatwa tentang Game PUBG
Satu even dalam kompetisi itu butuh waktu seperti pertandingan sepakbola.
"Faktor individual player, kekompakan team bahkan kompetitifnya ketat untuk sampai ke juara. Tiap team ada kesempatan menang kalah. Saat game kita pakai handphone," terangnya.
"Bulan depan kita juga mengikuti kompetisi di Singapura. Sedangkan kualifikasi SEA Games akan dimulai 26 Juni ini. Kami tinggal di gaming house Aura di Pondok Indah Jakarta. Teman satu tim ada berasal dari Jakarta, Bandung maupun Manado," cerita Kevin.
Dia berharap terkait Esport di ajang SEA Games 2019, maupun event world cup mobile legends, Pemerintah Indonesia mengembangkan Esport.
"Mohon doa agar kami bisa mewakili Indonesia dan meraih medali di SEA Games di Filipina," harap Kevin. (iswidodo)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Gamer Semarang Berpenghasilan Rp 30 Juta Sebulan
Editor: Catur waskito Edy