Citizen Reporter

Indahnya Beribadah di Rusia

AYA bersama beberapa teman dari Pemerintah Aceh dan anggota DPRA dari Komisi VI (membidangi kesehatan dan kesejahteraan

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Indahnya Beribadah di Rusia
DR. dr. AZHARUDDIN, Sp.OT, K-Spine, Direktur Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, melaporkan dari Moskow, Rusia

Dalam jarak sekitar 100 meter berjalan kaki, dari ketinggian pinggiran danau terlihat betapa indah dan megahnya stadion sepak bola tempat diadakan Piala Dunia pada tahun 2018.

Masjid Qol ärif
Masjid Qol ärif juga disebut Qol Sharif, Kol Sharif, Qol Sherif melalui bahasa Tatar: Êîëø ðèô ì ÷åòå dan Kul Sharif melalui bahasa Rusia: ìå÷åòü Êóë-Øàðèô) yang terletak di Kazan adalah masjid terbesar di Rusia dan Eropa. Sebenarnya, masjid ini dibangun di Kazan Kremlin pada abad ke-16. Dinamai setelah Qol ärif yang bekerja di sana meninggal. Qolsharif meninggal dengan sejumlah muridnya ketika mempertahankan Kazan dari pendudukan Rusia tahun 1552. Diketahui bahwa bangunan ini memiliki minaret, keduanya dalam bentuk cupola dan tenda. Bentuknya tradisional untuk Volga Bulgaria, meskipun elemen Renaisans awal dan arsitektur Ottoman juga digunakan. Tahun 1552, selama penyerangan ke Kazan masjid ini dihancurkan oleh Rusia.

Arsitektur Masjid Qolsharif didesain oleh para arsitek Rusia; I Sayfullin dan S Shakurov. Bagian interiornya dirancang oleh A Sattarov. Arsitektur yang terdapat pada masjid ini merupakan perpaduan antara unsur modern dan tradisional yang juga terdapat pada masjid-masjid lokal.

Sejak 1996 masjid dibangun kembali di Kazan Kremlin, bentuknya sedikit modern. Peresmiannya pada 24 Juli 2005 menandakan awal perayaan yang ditujukan pada kemenangan Kazan.

Saat ini masjid tersebut menjadi Museum Islam. Saat hari raya Islam ribuan orang berkumpul di sini untuk shalat. Kompleks Qolsharif dianggap menjadi titik lanskap arsitektur Kazan terpenting. Selain bangunan masjid utama, juga terdapat perpustakaan, rumah penerbitan, dan kantor imam. Saat ini jumlah penduduk muslim di Kazan mencapai 54%, jumlah yang paling dominan dibandingkan dengan pemeluk agama lain di sana. Ini tidak terlepas dari negara federal Rusia tersebut yang sangat toleran, baik antaragama, maupun antarsesama muslim. Semua ini bukti nyata bahwa Islam itu adalah agama yang rahmatan lil ’alamin. Tidak heran di Kazan presidennya pun seorang muslim, sesuatu yang secara lazim sepertinya mustahil, tapi di dunia ini tidak ada yang mustahil, bahkan tidak ada yang tidak mungkin. The impossible is possible. Wallahu ‘alam bishawaf.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved