Sutradara Eumpang Breuh Meninggal

Mengenang Ayah Doe, Sosok Pemberi Nama Haji Uma, Yusniar, Him Morning,dan Para Bintang Eumpang Breuh

Sentuhan tangannya dan keriangannya meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang yang pernah berkenalan dengannya.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Zaenal
Facebook.com/Ayah Doe
Sutradara serial komedi Aceh Eumpang Breuh, Imran Nyak Abeudo alias Ayah Doe dalam salah satu sesi pengambilan gambar. 

Mengenang Ayah Doe, Sosok Pemberi Nama Haji Uma, Yusniar, Him Morning,dan Para Bintang Eumpang Breuh

Laporan Jafaruddin | Lhoksemawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Imran Bin Abdul Hamid alias Imran Nyak Abeudo alias Ayah Doe, sutradara bintang film komedi Aceh paling terkenal dan fenomenal, Eumpang Breuh, telah pergi untuk selamanya.

Namun jasa, kebaikan, dan kenangan tentangnya, masih melekat erat pada banyak orang.

Meski tak banyak tampil ke publik, bukan serta merta Ayah Doe tak dikenal luas.

Memang tak banyak orang yang kenal dengan wajahnya.

Bisa dikatakan, ketenarannya kalah dari Haji Uma, Bang Joni, Yusniar, atau pun almarhum Mando Gapi.

Tapi, sentuhan tangannya dan keriangannya meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang yang pernah berkenalan dengannya.

Hal ini terbukti dari banyaknya tokoh yang melayat ke rumahnya di Desa Paya Punteut Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe.

Baca: Selain Sutradara Eumpang Breuh, Ini Keahlian Ayah Doe yang tidak Banyak Diketahui Publik

Baca: Sutradara Eumpang Breuh Meninggal Dunia, Selamat Jalan Ayah Doe

Seperti pada, Sabtu (3/8/2019) malam, sederet artis Eumpang Breuh dari Lhokseumawe, Aceh Utara, hingga Banda Aceh, datang melayat dan berkumpul bersama di rumah Ayah Doe, hingga tengah malam.

Amatan Serambinews.com, di antara mereka terlihat ada H. Sudirman anggota DPD RI yang terkenal dengan nama Haji Uma dalam serial Eumpang Breuh.

Ada juga produser Eumpang Breuh, Din Kramik yang datang dari Banda Aceh bersama sejumlah bintang Eumpang Breuh lainnya, seperti Muhammad Daud, Bang Him Morning, Rohid, Aduen Jelas, dan lainnya.  

Tampak pula hadir Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur, dan Ketua DPRK Aceh Besar, Sulaiman SE.

Zainal Arifin mengatakan, Ayah Doe adalah sosok sutradara film komedi yang sulit tergantikan.

“Beliau adalah tipikal pekerja yang sangat menjiwai pekerjaannya. Sangat detil dalam bekerja, sehingga hasilnya sangat sempurna, paling tidak untuk ukuran film lokal Aceh,” ungkap Zainal.

Ia juga menganggap Ayah Doe adalah sosok yang mengangkat harkat martabat film Aceh, dari yang dulunya dipandang sebelah mata, hingga menjadi tontonan dan pujian dari warga luar Aceh.

Baca: Kisah Ayah Doe Garap Film Eumpang Breuh Hingga Meledak di Pasaran, Ini Cita-citanya belum Tercapai

“Sering kami membaca komentar di Facebook Serambinews.com, bahwa warga non-Aceh juga senang menonton film ini. Mereka tidak mengerti bahasa Aceh, tapi bisa menikmati alur cerita Eumpang Breuh, terutama scene komedinya. Nah, ini sesuatu yang sangat sulit dilakukan oleh sutradara yang berbasis di daerah,” imbuh Zainal.

Sementara Ketua DPRK Aceh Besar, Sulaiman SE, mengatakan dirinya baru mengenal Ayah Doe saat bersama-sama menggarap film Basajan, beberapa waktu lalu.

Meski baru kenal, Sulaiman langsung akrab dengan Ayah Doe, karena sosoknya yang sederhana, tidak sombong, dan sangat menghargai orang lain.

“Ayah Doe tak pernah menganggap rendah kita. Padahal kapasitasnya sebagai sutradara sudah sangat teruji dan diakui. Tapi beliau tetap saja meminta pendapat kita,” ungkap Sulaiman.

Baca: FOTO-FOTO : Designer Muda Menampilkan Rancangan Beretnik Aceh

Baca: KRL dan MRT Lumpuh, Lalu Lintas Kacau Balau, Begini Suasana Saat Mati Lampu di Pulau Jawa

Saat sejumlah warga sudah berkumpul di bawah tenda untuk melaksanakan shalat fardhu kifayah. Setelah shalat, kemudian Haji Uma menyampaikan nasehat atas permukaan aparat desa.
Saat sejumlah warga sudah berkumpul di bawah tenda untuk melaksanakan shalat fardhu kifayah. Setelah shalat, kemudian Haji Uma menyampaikan nasehat atas permukaan aparat desa. (SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN)

Pemberi Nama Haji Uma dan Kawan-kawan

Kalangan Artis dari Banda Aceh yang hadir pada malam itu adalah Muhammad Daud (Staf H Sudirman/Haji Uma), Bang Him Morning, Rohit, Fikar, bersama produser Eumpang Breueh Khairuddin alias Din Kramik.

Sedangkan di Lhokseumawe dan Aceh Utara Haji Uma, Aduen Jelas, dan Hamdani.

Ternyata semua aktor dalam serial komedi tersebut menyimpan cerita menarik dan lucu dengan almarhum yang selama ini tidak diketahui publik.

Awalnya sesama aktor tidak saling kenal, tapi setelah bergabung atau menjadi pemeran dalam serial komedi tersebut, tidak hanya menjadi saling kenal, tapi jadi keluarga besar.

Adalah Ayah Doe, sang sutradara yang memiliki peran dalam memersatukan dan menokohkan masing-masing aktor, sehingga kini nama pemeran dalam serial komedi Aceh mereka lebih dikenal masyarakat luas daripada nama asli.

Sebut saja nama Yusniar, Haji Uma, Him Morning, Bang Taleb, Pak Salam Pasar Pagi, dan sederet artis Aceh lainnya.

Ternyata bukan hanya masyarakat yang tidak familiar nama asli aktor dalam serial komedi tersebut, tapi juga sesama aktor juga tak familiar dengan nama asli.

Cerita ini terungkap dalam layatan tersebut yang diterima Karimuddin, abang kandung almarhum.

Nurdin bin Abdul Hamid, abang kandung almarhum Ayah Doe, di Desa Paya Punteut Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe, Sabtu (3/8/2019) malam.
Karimuddin bin Abdul Hamid, abang kandung almarhum Ayah Doe, di Desa Paya Punteut Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe, Sabtu (3/8/2019) malam. (SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NUR)

Rohit mengawali cerita tersebut dengan menceritakan Him Morning berangkat dari Banda Aceh ke Lhokseumawe untuk pertama kali ikut syuting dalam serial tersebut.

Kata Rohit, saat itu Him Morning masih culun atau lugu.

Baca: Ketika ‘Pak Salam’ Menggebrak Pasar

Kemudian satu persatu para aktor film tersebut menceritakan kisah dan kesan ketika pertama kali bertemu dengan almarhum.

Ternyata almarhum Ayah Doe yang memberi sejumlah nama para aktor tersebut yang dikenal sampai sekarang.

Setiap aktor yang diberi nama almarhum melekat sampai sekarang.

Buktinya masyarakat lebih mengenal nama ketokohan mereka di serial komedi tersebut daripada aslinya.

Kehadiran keluarga Besar Eumpang Breuh, Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Serambi Indonesia Zainal Arifin M Nur dan Ketua DPRK Aceh Besar Sulaiman SE yang juga anggota DPRA terpilih, untuk menyatakan rasa duka cita mendalam dan menghibur keluarga.

Layatan dimaksud juga untuk mengirim doa kepada almarhum.

Apalagi almarhum ada sosok yang sangat akrap dengan semua aktor atau pemeran dalam serial komedi Aceh, Eumpang Breueh.

Selain itu, almarhum juga memiliki hubungan baik dengan semua kalangan, tak terkecuali seniman, jurnalis dan PNS.

Ayah Doe meninggal pada Sabtu (3/8/2019) sekira pukul 08.50 WIB, di RSU Zainoel Abidin Banda Aceh setelah mendapat perawatan awal di Rumah Sakit Metro Medical Centre (MMC) Lhokseumawe.

Jenazah almarhum dikebumikan di kuburan umum Desa Paya Punteut pada sorenya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved