Opini
Meneladani Nabiyullah Ibrahim A.s.
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi yang telah mampu. Semua umat Islam antusias menunaikannya

Setelah perintah tersebut dilaksanakan sepenuh hati oleh ayah dan anak, Tuhan dengan kekuasaan-Nya menghalangi penyembelihan tersebut dan menggantikannya dengan domba sebagai pertanda bahwa hanya karena kasih sayang-Nya kepada manusia, maka praktik pengorbanan semacam itu tidak diperkenankan. Bukan karena manusia terlalu tinggi nilainya sehingga tidak wajar untuk dikorbankan, tetapi karena Tuhan Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Demikianlah sebagian kecil dari keistimewaan Nabi Ibrahim a.s. yang memiliki ketulusan dan keikhlasan luar biasa, apapun kalau memang itu perintah Allah dia akan mengerjakannya sepenuh hati walau mengorbankan nyawa sekalipun. Kontras dengan fenomena saat ini, tidak sedikit seorang muslim mengabaikan perintah Allah, tidak peduli dengan kumandang azan, mengabaikan shalat lima waktu, sibuk dengan aktivitas dan rutinitas, lebih fokus dengan handphone dan laptopnya, sibuk dengan barang dagangannya, sibuk mencari pakan ternak dan asyik bermain dengan anak cucu, seolah-olah akan hidup di dunia ini selamanya.
Jarang terdengar lantunan ayat suci di rumah-rumah usai shalat magrib, apalagi memahami kandungannya. Hatinya keras dan membeku sehingga banyak perilaku yang menyimpang dari syariat, akibatnya anak dan istri kehilangan panutan sehingga nuansa islami dalam keluarga terasa hambar. Wallahu A`lam bi al Shawab!