Berita Abdya
Warga Tangani Sendiri Jalan Tergenang di Belakang Grand Leuser Blangpidie Abdya
Lintasan jalan menghubungkan Dusun III menuju Dusun IV, Desa Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terendam.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Lintasan jalan menghubungkan Dusun III menuju Dusun IV, Desa Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terendam air selama beberapa hari terakhir sampai Senin (12/8/2019).
Air genangan itu diduga berasal dari rembesan saluran pembuang yang tersumbat dalam kompleks Grand Leuser Hotel Blangpidie.
Dari pipa yang tersumbat itu air keluar dari lubang pipa yang dibuat pada pondasi pagar beton bagian belakang hotel, kemudian turun ke permukaan jalan di lokasi.
Karena mengganggu arus lalulintas, beberapa warga Dusun IV, Gampong Keude Siblah berusaha mengeringkan genangan air di atas permukaan jalan aspas tersebut.
Upaya itu dilakukan warga dengan cara mengorek bahu jalan agar air genangan bisa mengalir bebas ke dalam saluran skunder irigasi yang membentang di sepanjang jalan dari lokasi Dayah Bustanul Huda di Dusun II sampai Dusun IV atau lokasi Kepala Jembatan Sungai Krueng Beukah.
Baca: Warga Dusun II Keude Siblah Abdya Sembelih Tiga Ekor Ternak Kurban
Baca: Sawah di Abdya Bisa Dilintasi Motor
Baca: Petani di Abdya Ini Diciduk Polisi, Simpan Sabu dalam Kandang Ayam
Baca: Sekda Pimpin Pawai Takbiran di Abdya, Musik Dilarang
Dari amatan Serambinews.com, upaya penanganan sendiri oleh beberapa warga itu belum berhasil mengatasi genangan air tersebut karena permukaan jalan aspal di lokasi lebih rendah sehingga genangan air tidak kering.
“Baru bisa diatasi dengan menggali saluran pembuang lebih sempurna di sisi luar pagar beton bagian belakang hotel, kemudian air bisa diturun ke dalam saluran irigasi dengan membangun gorong-gorong,” kata Zul Ilpan, warga Dusun IV.
Amatan Serambinews.com di lokasi, Senin (12/8/2019), badan jalan aspal terendam dengan ketinggian 20 sampai 30 cm sepanjang 6 meter lokasi luar pagar beton belakang hotel.
Warga menduga air tersebut berasal dari saluran buangan hotel yang tersumbat.
“Dugaan ini, karena air tersebut keluar dari lubang kecil pada pondasi pagar belakang hotel, kemudian turun ke bawah dan merendam permukaan jalan aspal,” kata Bang Yong, salah seorang warga kepada Serambinews.com.
Adapun dugaan saluran pembuang tersumbat diperkuat lagi karena ujung pipa buangan air di sudut pagar belakang hotel dalam keadaan kering atau tidak berfungsi.
Baca: Jumlah Meningkat, Aceh Besar Sembelih 2.294 Hewan Qurban
Baca: Pemkab Aceh Tamiang Dorong Perusahaan Sawit Memiliki PP/PKB
Baca: Terkait Tiang Pancang PLTU, Pemkab Aceh Jaya Belum Terima Laporan Aktifitas di Pelabuhan Calang
Baca: BREAKING NEWS - Hujan Lebat Disertai Badai Landa Mina
Peristiwa ke luar air dari pagar beton belakang hotel tersebut terjadi sejak lima hari terakhir atau sebelum hujan turun selama dua hari terakhir ini.
“Sebelum hujan turun, permukaan jalan aspal di lokasi memang sudah tergenang,” kata salah seorang warga sering melintas.
Pengendara kendaraan bermotor jenis roda dua dan roda empat mengeluh ketika melintasi jalan yang tergenang air di belakang hotel tersebut.