Breaking News

Bus PMTOH

Jadi Sopir Bus Legendaris PMTOH, Bachrum Walidin: Hidupku di atas Roda

Bachrum adalah sopir PMTOH, bus legendaris dari Aceh yang mengantarkan rombongan seniman kopi Gayo dari Sanggar Pegayon, menuju Sarinah, Jakarta.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Bachrum Walidin, Sopir Bus PMTOH. 

Sebelum bekerja di PMTOH, Bachrum Walidin pernah menjadi sopir di beberapa bus angkutan penumpang lain. Juga pernah jadi sopir truk.

Tapi sejak 1986, Bachrum bergabung dengan PMTOH dan menjadi sopir perintis menuju pulau Jawa.

Banyak peristiwa dialami Bachrum. Terutama menghadapi penumpang yang tak punya ongkos, atau penumpang kekurangan  ongkos. Semuanya diterima dan dilayani dengan baik.

"Itu sudah biasa. Pak minta tolong ongkos habis. Itulah arti PMTOH," kata Bachrum sambil tertawa.

Bahkan ada penumpang yang tega membohonginya, yang mengaku tak punya uang, eh sampai di Aceh, pergi begitu saja, tanpa ucapan terima kasih. 

"Padahal awalnya ongkos dijanjikan dibayar saat tiba di Banda Aceh. Ya begitu, habis mau bagaimana lagi, kita terima saja," Bachrum sambil mengenang peristiwa getir seperti itu.

"Rugi? Ya gak juga. Buktinya kita bisa jalani dengan baik sampai sekarang," lanjut Bachrum mengenai tingkah para penumpang yang menumpang PMTOH.

Ia menyebut, semuanya itu sebagai membantu sesama, bagi yang sedang kesusahan.

Tak lama berselang, PMTOH tiba di depan Sarinah. Para seniman kopi Sanggar Pegayon turun dari bus sambil membunyikan alat musik canang,  menari dan bernyanyi.

Di tangga Gedung Sarinah sudah menunggu Amir Faisal, Direktur Sarinah dan para penonton lainnya. Amir Faisal didampingi istri, Anita Amir Faisal. 

Mereka ikut menari bersama dalam iringan musik canang Gayo.

Amir Faisal pun mendapat kehormatan menerima kain adat Gayo "upuh ulen-ulen."

Bachrum Walidin bersama rekannya kemudian memarkirkan PMTOH dan kembali ke Gedung Sarinah menikmati sajian pertunjukan seni dan suguhan kopi.

Bachrum Walidin diperkenalkan kepada hadirin sebagai sopir bus legendaris PMTOH yang mengantarkan para seniman. "Saya senang bisa hadir di sini, minum kopi dan menyaksikan acara seni," katanya sambil senyum. Ia santai sekali.(*)

Baca: Misteri Pedalaman Papua Buat Anak Miliader AS Penasaran, Petualangannya Justru Berakhir Tragis

Baca: Prediksi 2019 Jadi Tahun Terpanas Benar Adanya, Musim Hujan di Indonesia Bakal Datang Terlambat

Baca: VIRAL Kakek 83 Tahun Nikahi Gadis 27 Tahun, Begini Cerita Pertemuan Pertama Keduanya

Baca: Napi yang Dua Kali Ditembak Karena Hunus Pedang saat Ditangkap, Jadi Tersangka Lagi

Baca: Nuraini, Kepala Sekolah di Aceh yang Diprofilkan dalam Buku Wanita Inspiratif Indonesia

Baca: H Uma Pastikan Jenazah Pemuda Lhokseumawe yang Meninggal Tenggelam Malaysia, Dipulangkan Siang Ini

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved