Breaking News

Berita Luar Negeri

Pemerintah Brasil Tolak Bantuan Asing Rp 285 Miliar untuk Atasi Kebakaran Hutan Amazon

Pemerintah Brasil menolak tawaran bantuan untuk mengatasi kebakaran hutan Amazon dari pihak asing

Editor: Muhammad Hadi
Twitter/@WWE_NEWS_NBC
Kebakaran hebat di hutan hujan Amazon. 

SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Brasil menolak tawaran bantuan untuk mengatasi kebakaran hutan Amazon dari pihak asing.

Tawaran tersebut datang dari negara-negara anggota G7 yang sepakat memberikan bantuan senilai 20 juta dollar AS atau sekitar Rp 285 miliar untuk mengirim pesawat pemadam kebakaran di Amazon.

"Kita harus mengambil tindakan terhadap kebakaran hutan yang terjadi di Amazon," kata Presiden Perancis, Emmanuel Macron.

Presiden Chili, Sebastian Pinera, selaku tamu dalam pertemuan G7, mengatakan negara-negara di mana hutan Amazon berada sangat membutuhkan pasukan pemadam kebakaran dan pesawat pembom air.

Namun pemerintahan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyatakan menolak tawaran bantuan tersebut.

Baca: Cegah Lakalantas, Anak di Bawah Umur dan Pengguna HP Jadi Sasaran Operasi Patuh 2019, Ini Jadwalnya

Baca: Dua Rumah Janda di Bireuen Rusak dan Terbakar, Ini Sebabnya

"Kami menghargai (tawaran) itu, namun mungkin sumber daya itu akan lebih tepat jika digunakan untuk reboisasi Eropa," kata kepala staf kepresidenan Brasil, Onyx Lorenzoni kepada situs berita G1, yang dikutip AFP.

"(Presiden) Macron bahkan tidak bisa menghindari kebakaran sebuah gereja situs warisan dunia yang sudah dapat diramalkan terjadinya," tambah Lorenzoni, merujuk pada kebakaran Katedral Notre Dame, pada April lalu.

"Apa yang ingin dia ajarkan kepada negara kami," lanjutnya dalam pernyataan yang telah dikonfirmasi oleh kantor kepresidenan Brasil.

Baca: Pengguna Jasa Minta Rute Kapal Meulaboh Dialihkan ke Labuhanhaji

Baca: Gangguan Lalat di Langsa Viral di Facebook

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Brasil, Ricardo Salles, mengatakan kepada wartawan bahwa mereka menyambut baik adanya bantuan dari G7 untuk menanggulangi kebakaran yang melanda ratusan ribu hektar wilayah hutan Amazon itu.

Namun setelah digelarnya pertemuan antara Bolsonaro dengan para menterinya, sikap pemerintah Brasil berubah drastis.

"Brasil adalah negara demokratis dan bebas yang tidak pernah memiliki praktik kolonialis dan imperialis, yang mungkin adalah tujuan dari Macron," kata Lorenzoni.

Hutan Amazon yang saat ini tengah terbakar sekitar 60 persen wilayahnya berada di Brasil, namun hutan terluas di dunia itu juga menjadi bagian dari delapan negara lain, termasuk Guyana, yang merupakan wilayah luar negeri Perancis.

Baca: Disaksikan Ketua KPK, Sekda Aceh Teken Kerja Sama dengan DJP dan BPN Aceh

Baca: Jelang Laga Lawan PSPS, Tiga Pilar Persiraja Diragukan Tampil

Macron sebelumnya juga menyebut situasi kebakaran hutan Amazon sebagai krisis internasional dan menjadikannya prioritas pembahasan dalam pertemuan G7 bersama Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.

Presiden Perancis itu juga telah mengancam akan memblokir kesepakatan perdagangan besar antara Uni Eropa dengan Amerika Latin.

Kecuali Presiden Bolsonaro mengambil langkah serius untuk melindungi hutan Amazon yang terus menyusut akibat penebangan dan pertambangan.

Isu kebakaran hutan Amazon sebelumnya juga telah memicu perseteruan antara presiden Perancis dan Brasil itu.

Bolsonaro menilai pernyataan Macron yang sensasional tentang kebakaran Amazon tidak menyelesaikan masalah.

Baca: Bermain Pakai Sarung, Turnamen Sepakbola Gembira di Lambaro Skep Berakhir

Baca: Jika Perang Terjadi, Rudal China Bisa Lenyapkan Pangkalan AS di Asia dalam Hitungan Jam

Dia juga mengkritik keputusan presiden Perancis itu yang membawa isu kebakaran hutan Amazon ke forum G7 tanpa menyertakan negara di mana kebakaran itu terjadi.

"Saran Presiden Perancis yang hendak mendiskusikannya tanpa menyertakan negara di kawasan merupakan pemikiran kolonial yang tidak bisa diterima di abad ke-21," paparnya.

Presiden sayap kiri itu juga menuding media yang terlalu mengeksploitasi kebakaran demi merendahkan pemerintahannya.

"Banyak media ingin Brasil seperti Venezuela," ujarnya.(*)

Baca: Kalapas Aceh Jaya Diperiksa 8 Jam, Penyidik Sodorkan 30 Pertanyaan

Baca: Penyebab Istri Muda Sewa Algojo Habisi Suami dan Anak Tiri, Diancam akan Jual Rumah Buat Bayar Utang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Brasil Tolak Tawaran Bantuan Rp 285 Miliar untuk Atasi Kebakaran Hutan Amazon

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved