Safwan Idris Ditembak
Mengenang 19 Tahun Meninggalnya Prof Safwan Idris, KontraS Sebut Negara Harus Ungkap Pelakunya
Hendra Saputra, mengungkapkan sudah 19 tahun peristiwa itu berlalu, hingga kini negara belum berhasil mengungkap siapa dua pria pembunuh sang rektor
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Hendra Saputra, mengungkapkan sudah 19 tahun peristiwa itu berlalu, hingga kini negara belum berhasil mengungkap siapa dua pria pembunuh sang rektor itu.
Mengenang 19 Tahun Meninggalnya Prof Safwan Idris, KontraS Sebut Negara Harus Ungkap Pelakunya
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tragedi pembunuhan tokoh, ulama, sekaligus Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Prof Dr H Safwan Idris MA akan terus menjadi catatan sejarah.
Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh, Hendra Saputra, mengungkapkan sudah 19 tahun peristiwa itu berlalu, hingga kini negara belum berhasil mengungkap siapa dua pria pembunuh sang rektor itu.
"Sampai sekarang belum ada yang bisa mengungkap apa yang menjadi motif pembunuhan itu," kata Hendra kepada Serambinews.com, Senin (16/9/2019).
Menurutnya, peristiwa kelam itu akan terus menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi negara untuk mengungkapkannya.
"Dan ini akan terus menjadi PR bagi negara untuk mengungkapkan, kalau tidak ini akan selalu menjadi beban masa lalu bagi negara," ujar dia.
Lebih lanjut, Hendra mengungkap bahwa pembunuh Prof Safwan bukanlah orang sembarangan karena dilakukan di dalam rumah dalam jarak dekat.
Baca: Koalisi NGO HAM Minta Kapolri Buka ke Publik Kemajuan Penyelidikan Kasus Pembunuhan Safwan Idris
Baca: 19 Tahun Misteri Pembunuhan Safwan Idris tak Terungkap, NGO HAM: Sketsa Wajah Pelaku Sempat Beredar
Baca: Saat Ditembak, Prof Safwan Idris tak Sempat Lihat Cucu Pertamanya Lahir, Diberi Nama Mirip Almarhum
Baca: Kisah Hidup Prof Safwan Idris, Mutiara Darussalam yang Hilang dalam Pusaran Konflik Aceh
Baca: Hari Ini 19 Tahun Lalu, Rektor UIN Ar Raniry Prof Safwan Idris Ditembak Dua Pria di Rumahnya

Seperti diketahui, kejadian itu terjadi pada 16 September 2000, sekitar pukul 06.45 WIB.
Dari keterangan polisi dan pihak keluarga, kata Hendra, ada dua pelaku yang datang ke rumah Safwan sekitar pukul 06.45 WIB pagi itu.
Saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan satu sepeda motor, yang berpura-pura sebagai mahasiswa datang ke rumah Safwan. Usianya ditaksir 25 tahun.
Pelaku dipersilakan masuk ke ruang tamu oleh istri almarhum. Tak lama kemudian, laki-laki tersebut menembak Safwan tepat di bagian leher dan rahang.
Safwan Idris langsung rebah dan meninggal di tempat.
"Kalau kita cermati proses pembunuhan Pak Safwan dilakukan pagi hari dan di dalam rumah. Tentu pembunuhan tersebut dilakukan oleh orang yang memiliki kesiapan dan keberanian yang lebih, karena saya yakin tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut," ungkap dia. (*)