Aceh Hebat
Dari Rumah Singgah Hingga Pengembangan RSUDZA
kehadiran rumah singgah untuk keluarga pasien yang menjalani pengobatan di rumah sakit itu sudah dinantikan sejak dulu
Apa yang menguntungkan di sini, menurut Sunawardi, peralatannya baik, dokter ada, rumah sakit manajemen baik, sistem syariah, juga nanti berlaku di rumah sakit baru ini pola syariah juga. Dokter perempuan melayani pasien perempuan, kecuali hal-hal tertentu yang memang dibutuhkan. Ini sejalan juga, onkologi sudah jalan multiyers. Onkologi itu didorong dari APBA. "Onkologi jalan, semua layanan di rumah sakit ini jalan. Saya yakin di dua tahun atau tiga tahun yang akan datang, kita memiliki layanan untuk masyarakat luar biasa," ujarnya.
Kondisi fiskal Aceh, kata Sunawardi, cukup dan ini izin-izinnya sudah bukan hanya dari daerah saja, Tapi Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) sudah keluar. Nah yang perlu juga disimpulkan di sini, jika tidak mampu atau hal sesuatu terjadi di Aceh nanti atau force majeure tidak mampu membayar talangan. Maka sudah ada jaminan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan untuk menalanginya. "Jadi kita tidak perlu khawatir di sini. Banyak orang kan khawatir kalau kita tidak bisa bayar bagaimana. Nah inilah lebihnya KPBU yang dibeli itu adalah layanan," ujarnya.
Baca: BAZIS RSUDZA Bantu Keluarga Pasien Tumor dari Simeulue
Dikatakan Sunawardi, RSUDZA ini tipe A dan pemerintah membangun rumah sakit regional tipe B yang sudah dicanangkan. Maka rumah sakit RSUDZA ini menjadi pusat rujukan. Dokter di Aceh sub spesialis dan spesialis ada 204 di RSUDZA, lebih dari 100 dokter umum. Berapa pelarian kapital Aceh bila rakyat berobat ke Penang Malaysia, berapa lari ke Medan Sumatera Utara, dan berapa lari ke Jakarta. "Mereka semua itu tenaga Aceh, kalau ini tidak kita beri ruang mereka untuk bekerja melayani rakyat Aceh, orang lain akan ambil, mereka hebat-hebat sub spesialis," ujarnya.
Untuk pusat rujukan ini nanti, kata Sunawardi, bahkan dibangun dengan adanya helipad (tempat pendaratan helikopter) di atas. Sehingga jika ada emergency dari daerah mendarat langsung di rumah sakit RSUDZA. Ini sesuatu yang luar biasa sekali dan boleh dibilang berkah bagi rakyat Aceh dan semuanya harus mendukung.

Sedangkan Dokter Spesialis Bedah Onkologi RSUDZA, dr Noer Faisal Darmi Sp.B(K)Onk sangat mendukung pengembangan fasilitas rumah sakit termasuk tuntasnya pembangunan Gedung Ongkologi Center. Sehingga dengan fasilitas lengkap membuat orang luar Aceh yang berobat ke Tanah Rencong. "Tapi apa salahnya kita punya perspektif orang dari luar datang ke sini untuk minta pelayanan itu. Kita tidak hanya melihat perpindahan pasien, tapi juga perputaran ekonomi," ujarnya.
Ditambahkan dr Noer, coba bayangkan orang luar daerah katakanlah bukan tidak mungkin orang dari Pekanbaru bisa datang ke sini, orang dari Medan dan Padang bisa datang ke sini. Kalau sebelumnya orang Aceh itu kosnya di Medan, sekarang gilirannya orang Pekanbaru dan orang Padang kosnya di sini. "Sehingga ada yang namanya efek domino, artinya bahwa kita menggerakkan satu dan yang lainnya juga ikut bergerak. Itu harapan saya seperti itu," ujarnya.(*)