Kupi Beungoh

Duka Muslim Khasmir yang Kini Terisolasi

40.000 pemuda telah diambil tentara India untuk menunjukkan kepada dunia semuanya normal di Kashmir.

Editor: Zaenal
ANADOLU AGENCY/METIN AKTAS FOTO JURNALIS
Kolase foto yang merekam beberapa peristiwa kekerasan di Khasmir, dipamerkan dalam sebuah program "Hari Hitam Kashmir" di Ankara, Turki pada 28 Oktober 2019. 

Secara umum, orang India adalah orang berkulit gelap.

Tapi orang Kashmir berkulit putih, salah satu ras paling indah.

Orang India sebagai kompleks inferioritas, dapat memanfaatkan situasi ini untuk memenuhi impian mereka.

Menurut Telegraph, pasukan India secara fisik menyiksa tahanan dengan pemukulan, sengatan listrik, dan gangguan seksual.

Seorang pemuda yang ditahan mengatakan “saya dipukuli, dan digantung terbalik. Saya dibiarkan telanjang, diikat dengan tali, alat kelamin dan jari kaki saya diberi kejutan listrik, dan roller melindas kaki saya”.

Ini bukan memori kamp penahanan Teluk Guantanamo, ini adalah kesaksian seorang pemuda muda Kashmir yang dijemput dan diinterogasi oleh pasukan India.

Hubungan Aceh dan Turki dalam Pandangan Orang Khasmir, Sejarah yang Sangat Kaya dan Menarik

Sultan Iskandar Muda di Mata Warga Khasmir, Pemimpin Muslim yang Saleh dan Sadar Akan Tuhan

Tentara India ingin mencegah umat Islam melakukan pawai ke kantor pengamat PBB di Srinagar.
Tentara India ingin mencegah umat Islam melakukan pawai ke kantor pengamat PBB di Srinagar. (BBC)

Tentara India telah menyiksa satu dari lima orang yang tinggal di Kashmir yang diduduki.

Namun penderitaan dan penderitaan umat Muslim Kashmir sebagian besar tidak berdokumen di media-media utama Indonesia.

Indonesia adalah negara mayoritas Muslim, memiliki tanggung jawab rakyat Indonesia untuk mengangkat suara aganis barbarisme India.

Bukankah Nabi Muhammad mengatakan, "Orang-orang beriman, dalam cinta, kebaikan, dan ikatan dekat mereka, adalah seperti satu tubuh; ketika ada bagian yang mengeluh, seluruh tubuh meresponnya dengan bangun dan demam." [HR. Muslim]

Saya pikir India tidak mengetahui tentang perkataan ini "Anda bisa memenjarakan seorang revolusioner, tetapi Anda tidak bisa memenjarakan revolusi.” 

Toko-toko dan tempat usaha ditutup di Srinagar, Kashmir pada tanggal 29 Oktober 2019 menyusul aksi protes dan bentrokan setelah kunjungan kelompok 27 Anggota Parlemen Eropa ke lembah Kashmir. Delegasi akan mengakses situasi di Kashmir setelah pemerintah India mencabut Pasal 370 dari konstitusi yang memberikan otonomi Kashmir.
Toko-toko dan tempat usaha ditutup di Srinagar, Kashmir pada tanggal 29 Oktober 2019 menyusul aksi protes dan bentrokan setelah kunjungan kelompok 27 Anggota Parlemen Eropa ke lembah Kashmir. Delegasi akan mengakses situasi di Kashmir setelah pemerintah India mencabut Pasal 370 dari konstitusi yang memberikan otonomi Kashmir. (ANADOLU AGENCY/FAISAL KHAN)

PENULIS Aqib Farooq Mir adalah diaspora Khasmir beristrikan perempuan Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved