Wali Murid Aniaya Guru

Kunjungi Guru Honorer yang Dianiaya, Kadisdikbud Subulussalam: Diprioritas Jadi Guru Kontrak 2020

Kisah penganiayaan guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SD) Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam menjadi perhatian publik

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Kadisdikbud Kota Subulussalam, Sairun SAg 

Sampai saat ini, sang putra bu guru ini masih ketakutan manakala melihat orang karena sering menyaksikan ibunya diserang dengan kata-kata kasar dan keras.

Saat tamu datang silih berganti memberi support kepada Rahmah, sang putra tampak duduk di bagian belakang tubuh sang bunda, tak mampu menatap orang.

Saat dihubungi Serambinews.com, via telepon seluler, meski beberapa kali harus berhenti berbicara lantaran masih dalam kondisi sakit dan bantuk, Rahmah bercerita kronologis penganiayaan yang dia alami.

Dia mengaku mengalami penamparan dan dicubit kuat.

Waktu itu, kata Rahmah kepalanya sempat memar dan bengkak. Peristiwa itu terjadi Rabu (20/11/2019) pukul 10.30 WIB.

Dikatakan, seperti biasa meski tidak ada jam mengajar sebagai guru dia tetap masuk ke sekolah.

Rahmah adalah wali kelas III B, dan beberapa waktu sebelum kejadian tepatnya 22 Oktober anak pelaku berkelahi dengan teman sekelasnya.

Pondok Santri Tanah Merah Aceh Singkil yang Terbakar dalam Keadaan Kosong

Saat itu, Rahmah sedang menulis di papan tulis dan diberitahu jika sang murid menangis. Lalu sebagai wali kelas, Rahmah mendamaikan sang murid karena hanya masalah kecil.

Lalu, lanjut Rahmah berselang sepekan yakni Sabtu (26/10/2019) lalu wali murid berinisial SN datang ke dalam kelas saat proses belajar sedang dimulai dan menghampiri langsung anaknya.

Rahmah sempat menanyai sang murid mengapa ibunya datang dan ternyata SN (sebelumnya tertulis SH) mendengar hingga kembali masuk.

Terjadi cekcok antara sang wali murid dengan Rahmah.

Wali murid memprotes soal anaknya yang berantem dan tidak terima.

Rahmah berusaha menjelaskan saat kejadian dia tengah menulis sehingga tidak melihat, namun sudah didamaikan.

Lagipula, perkelahian sang murid diawali anak pelaku.

Rahmah juga menjelaskan bagaimana dia harus mengendalikan 31 murid di kelas tersebut yang notabene memiliki karakter berbeda.

Pimpinan KKB Papua Iris Murib Terkenal Sadis, Pernah Rampas 8 Senjata dan Amunisi Saat Serang Polsek

Padahal, kata Rahmah di rumah saja kadang hanya mengurus dua anak bisa juga tidak melihat manakala mereka berkelahi.

Wali murid itu menegaskan jika anaknya di rumah sosok disiplin.

Sang wali murid pun mennyinggung Rahmah masih guru honorer hingga menyampaikan kata-kata kotor yang tak pantas.

Terjadi keributan hingga membuat beberapa guru di sana berdatangan.

Dalam video yang beredar tampak wali murid mengeluarkan ucapan bernada penghinaan menyebut guru dan kepala sekolah dengan kata T**k dan M****t.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved