Gerhana Matahari Cincin
LSM Lingkungan Teliti Persinggahan Burung Migrasi Saat Gerhana Matahari di Langsa, Seperti Apa?
Kaitan antara bencana tsunami di tahun 2004 dan fenomena alam gerhana matahari yang terjadi bersamaan, menarik minat penggiat lingkungan
Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
Menurut catatan masyarakat dikala itu 26 Desember 2004, pascabencana tsunami burung-burung pantai berhamburan berterbangan menuju dataran tinggi. Kaitan antara bencana tsunami di tahun 2004 dan fenomena alam gerhana matahari yang terjadi bersamaan, menarik minat penggiat lingkungan dari LSM Bale Juroeng untuk menelitinya.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Gerhana matahari yang terjadi, Kamis (26/12/2019) siang tidak mempengaruhi persinggahan berbagai jenis burung migrasi di wilayah hutan pesisir Kota Langsa.
Relawan LSM Bale Juroeng, begitu antusias memantau pergerakan burung migrasi di Pesisir Timur Pantai Aceh.
Khususnya di sekitar Hutan Mangrove Kota Langsa.
Rutinitas ini sudah berjalan sejak bulan November 2019.
Dengan tujuan, meneliti burung migran dan burung endemik lokal terhadap fenomena alam.
yaitu Gerhana Matahari Total pada hari ini, 26 Desember 2019.
• Warga Abdya Lihat Gerhana Matahari dari Celah Bocor Atap Rumah, Shalat Khusuf di Manggeng
Titik pengamatan terbagi dalam tiga titik utama.
Masing-masing yaitu di Gampong Cinta Raja, Kecamatan Langsa Timur, dan gampong-gampong di perbatasan Kota Langsa dan Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Serta pesisir pantai Kuala Langsa dan Desa Sungai Lueng.
Tepatnya di Posko Persingahan Rumah Relawan LSM Bale Juroeng.
Fenomena alam gerhana matahari ini, juga menarik perhatian seluruh lapisan masyarakat.
Secara kebetulan tahun ini, bersamaan dengan peringatan bencana Tsunami yang ke-15.
Menurut catatan masyarakat dikala itu 26 Desember 2004, pascabencana tsunami burung-burung pantai berhamburan berterbangan menuju dataran tinggi.