Berita Abdya

Jalan Nasional di Alue Diwi Abdya Mulai Ditangani, Dikenal sebagai Kawasan 'Langganan' Banjir

Persoalan banjir luapan yang sangat dikeluhkan para pengguna jalan, menurut Rusli baru bisa diatasi jika dilakukan penggalian parit jalan yang kondisi

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Nurul Hayati
Foto: Rusli
Badan Jalan Nasional lokasi Alue Diwi, daerah perbatasan Gampong Teungoeh dengan Gampong Alue Padee, mulai ditangani dengan menggali parit jalan yang dangkal dan sempit. Kemudian dibangun pengaman tebing parit dari kawat beronjong. Foto direkam, Jumat (27/12/2019). 

Karena kondisinya sempit dan dangkal sepanjang sekitar 450 meter.

Jelang Tahun Baru, Ini Imbauan Kapolres Lhokseumawe, Ada Pelanggaran Lapor ke 0822 8443 3610

“Bila digali, kemudian dibangun tebing pengaman parit jalan sepajang hanya 200 meter, maka tak mampu mengatasi persoalan banjir luapan di lokasi,” sebut Rusli.

Permukaan badan Jalan Nasional di lokasi sepanjang 80 meter, juga perlu ditimbun kembali.

Dikarenakan kondisi permukaan jalan beraspal itu, terjadi penurunan.

Sehingga tampak melengkung.

Sehingga bila diguyur hujan, banjir kiriman dari arah gunung akan merendam badan Jalan Nasional lokasi Alue Diwi.  

Seperti diberitakan sebelumnya, badan Jalan Nasional lokasi Alue Diwi sepanjang 80 meter sering terendam banjir luapan.

Terutama saat musim hujan.  

14 Pelamar CPNS di Nagan Raya yang Sanggah Dinyatakan Lulus, Cek di SSCN

“Dalam peristiwa  banjir luapan sebelumnya, ketinggian permukaan air di lokasi pernah mencapai sebatas pinggang orang dewasa,” kata Yong Ardat yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi.

Dijelaskan bahwa, banjir luapan yang merendam badan Jalan Alue Diwi disebabkan parit jalan semakin sempit dan dangkal. 

Saat musim hujan, debit air yang mengalir melalui parit jalan dari Gampong Teungoh melimpah ke atas badan jalan.

Di lokasi yang memang kondisi permukaan badan jalan aspal semakin rendah.

Mengatasi persoalan meresahkan pengendara kendaraan bermotor itu, menurut Yong Ardat, sebenarnya sangat sederhana.

Parit jalan sepanjang 450 meter dari Gampong Tengoh cukup digali dengan alat berat.

Sehingga air mengalir lancar.

Tembus ke Alue Diwi, Desa Alue Padee.

“Saya rasa, bila digali tak sampai satu hari selesai dan banjir luapan tak terjadi lagi. Bila tidak, maka persoalan banjir merendam badan jalan di lokasi terus terjadi,” imbuh Yong Tadat. (*)      

Abrasi Krueng Kiran Pidie Jaya Mengganas, Sepuluh Rumah Hanyut ke Sungai

  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved