Hari Gunung Sedunia
PBB Tetapkan 11 Desember sebagai Hari Gunung Sedunia, Ekosistem Penting Bagi Manusia dan Satwa Liar
Ekosistem yang menampung habitat dan spesies satwa liar, ternyata memainkan peran penting dalam kehidupan manusia.
Dia juga mencatat spesies paling terancam punah akibat perubahan iklim dataran tinggi dan kepulauan.
Dia juga menyebutkan setengah dari 35 titik keanekaragaman hayati di seluruh dunia ada di ekosistem pegunungan.
Ekosistem ini, kata dia, sangat sensitif dan memiliki keanekaragaman hayati yang unik serta rumah bagi spesies endemik besar.
"Banyak sumber air berasal dari pegunungan, karena gunung-gunung itu mengandung salju dan gletser permanen. Jadi dalam pengertian ini, pegunungan tinggi atau ekosistem pegunungan sangat penting bagi manusia dan spesies satwa liar,” kata dia.
Kutukcu mencatat ancaman lainnya terhadap ekosistem pegunungan adalah aktivitas pertanian yang dapat menyebabkan erosi.
Menekankan banyaknya kegiatan penambangan dilakukan di ekosistem pegunungan, Kutukcu mengatakan kegiatan seperti penggalian dan penambangan emas dan bahan tambang lainnya, merupakan ancaman besar karena dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati.
"Pembangunan jalan bagi orang-orang untuk mencapai ekosistem gunung sama saja membuka peluang lebih banyak perburuan, polusi, dan limbah," kata dia, merujuk pada urbanisasi.
Dia menambahkan perburuan liar merupakan ancaman lain bagi ekosistem di pegunungan ini, terutama bagi mamalia seperti kambing liar, chamois dan macan tutul serta belibis kayu, ayam hutan dan burung nasar yang hidup di habitat ini.
"Degradasi struktur salju glasial dan permanen di ekosistem pegunungan tinggi mengurangi keseimbangan kekeringan-presipitasi dan pembentukan faktor-faktor yang mempengaruhi iklim meningkatkan risiko kebakaran," kata dia, merujuk pada fakta bahwa degradasi struktur geologi pegunungan mempengaruhi sumber makanan dan air dan pada gilirannya orang.
Dia mengatakan ekosistem gunung tinggi terdiri dari daerah yang dimulai dengan sabuk hutan di bagian bawah, kemudian sabuk alpine dan berlanjut melalui padang rumput dan semak belukar, dan pada tingkat tertinggi, ada massa salju permanen yang berisi lumut dan duri/
"Distorsi antara bagian-bagian ini karenanya melumpuhkan seluruh ekosistem," kata dia.
Untuk melindungi gunung, dia pertama kali menyarankan perlunya mengembangkan dan menerapkan peraturan hukum.
Selain itu, kata dia, aspek ekologis dan budaya harus diprioritaskan daripada keuntungan bisnis dari kegiatan pertambangan.
Warga juga harus dicegah terlibat dalam kegiatan yang mengurangi habitat satwa liar.
Dia menambahkan promosi pariwisata ekologis dan kegiatan peternakan lebah yang tak membuat migrasi manusia ke ekosistem tinggi dan tanpa merusak keanekaragaman hayati bisa menjadi langkah positif menuju pelestarian gunung.(AnadoluAgency)
• VIDEO - Warga Banda Aceh Antusias Melihat Gerhana Matahari Cincin, Mulai Anak-anak hingga Orang Tua
• Terlibat Kasus Pemburuan Satwa Liar, Salman Khan Dijatuhi Hukuman 5 Tahun Penjara
• FOTO Opsetan Satwa Liar yang Dimusnahkan
• Aktivis Perlindungan Satwa Liar Desak Polisi Perketat Penggunaan Senapan Angin
• Calvin Putra Penyanyi Deddy Dores Jadi Pengemudi Ojek Online, Demi Melunasi Utang-utang Sang Ayah