Pengajian KWPSI
Musibah Gempa dan Tsunami Aceh; Antara Hikmah dan Pelajaran
Gempa dan Tsunami yang memporak-porandakan Aceh pada 26 Desember 2004 silam, atau 15 tahun yang lalu terus diperingati setiap tahun.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -- Gempa dan Tsunami yang memporak-porandakan Aceh pada 26 Desember 2004 silam, atau 15 tahun yang lalu terus diperingati setiap tahun.
Dalam momentum ini KWPSI melaksanakan kegiatan Malam Renungan Musibah Gempa dan Tsunami Aceh dan dirangkai dengan Kata-kata Pengantar Gempa dan Tsunami Aceh oleh Ustadz Mujjiburrizal, MA, sekaligus sebagai pembawa acara.
Selain itu juga ada kegiatan Tahlilan, doa kepada para syuhada Jurnalis dan Korban Musibah Gempa dan Tsunami Aceh 2004 silam, yang dipimpin langsung oleh Ustadz Gamal Akhyar, Lc, MA.
Kemudian dilanjutkan sisi akhir acara dengan Tausiah yang dilaksanakan di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke Banda Aceh (26/12/2019).
Perjalanan Konflik Aceh yang panjang dan disusul dengan musibah yang dahsyat Gempa dan Tsunami pada 26 Desember 2004 telah menghilangkan ratusan ribu nyawa dan harta benda.
Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan :
والزلازل من الآيات التي يخوف الله بها عباده، كما يخوفهم بالكسوف، وغيره من الآيات
“Dan gempa bumi merupakan ayat-ayat (Allah) yang digunakan untuk menakuti para hamba-Nya, sebagaimana ketika Allah menakuti dengan gerhana dan ayat-ayat yang lainnya“.
• Selamat dari Tsunami 15 tahun Lalu, Begini Kisah Beigon, Seniman yang Terkenal dengan Lagu Boh Manok
• Generasi Muda Pidie Diedukasi Lewat 50 Foto Bencana Tsunami
• Peringatan 15 Tahun Tsunami Aceh, Fadhlon Tripa : Tsunami Persatukan Umat Manusia
Gempa, Tsunami (Smong) dan Gerhana Matahari Cincin merupakan fenomena alam yang menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah atas sekalian alam. Semua hal tersebut bahkan telah dijelaskan dalam berbagai firman-Nya yang terkandung dalam Alquran.
Demikian sepenggal intisari yang disampaikan oleh Ustadz Gamal Akhyar dalam tausiah nya pada kegiatan Malam Renungan Gempa dan Tsunami Aceh ke 15 yang dilaksanakan oleh Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI), yang dihelat di warung kopi Rumoh Aceh, Kamis, 26 Desember 2019 malam.
Dalam pemaparannya, penceramah sengaja mengambil momentum peringatan gempa dan tsunami Aceh yang seringkali diperingati pada 26 Desember, setiap tahunnya. Tak hanya itu, penceramah juga menyentil fenomena alam berupa Gerhana Matahari Cincin yang juga terjadi kemarin.
“Kita baru saja melihat tanda-tanda Allah yang luar biasa, tanda ini, kita harus mengambil ibrah terhadap kekuasaan Allah tersebut,” kata Ustadz Gamal.
Lebih lanjut, dia mengatakan, azab Allah akan datang kapan saja baik di waktu malam ketika sedang terlelap tidur atau ketika di waktu dhuha tak kala sedang bermain sebagaimana Allah jelaskan dalam surat Al-A’raf ayat 97-98. Untuk itu, manusia diminta untuk waspada dan mempersiapkan bekal takwa untuk hari yang kekal abadi.
Ustadz Gamal juga menyebutkan Allah akan selalu memberikan ujian terhadap manusia. Namun, ujian tersebut selalu diberikan kepada hamba-hamba yang sanggup memikulnya.
• Masyarakat Aceh di Bandung Peringati 15 Tahun Tsunami
• VIDEO - Lima Duta Asing Terima Sertifikat Tsunami, Diserahkan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah
• Kuburan Massal Tsunami di Nagan Raya Butuh Pemugaran
“Ketika kita dalam keadaan banyak musibah, Allah akan memberikan keajaiban. Allah akan memberikan segala kemudahan hidupnya, Allah akan memberi jalan keluar. Ketika Allah memberikan musibah, Allah sedang meninggikan derajat hamba tersebut. Musibah itu tidak hanya yang buruk-buruk, tapi musibah itu ada yang baik-baik. Dengan musibah ini, kita dituntut untuk sabar dan bersyukur serta berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan,” katanya lagi.
Ustadz Gamal juga mengajak peserta pengajian KWPSI untuk ikut memetik hikmah dari peristiwa bencana alam, seperti gempa dan tsunami yang pernah terjadi di Aceh. Menurutnya ada beberapa hal, yang dapat menjadi renungan bagi ummat Islam, di balik gempa yang terjadi tersebut.
“Allah tidak menetapkan suatu musibah kepada seseorang melainkan orang itu sanggup menghadapinya,” katanya seraya memetik Quran Surat Al Baqarah ayat 286.