Berita Abdya
Kuota Solar di SPDN Ujong Serangga Abdya tak Cukup, Stok Masih Sering Habis, Ini Idealnya Pasokan
Pasalnya, stok solar disalur Pertamina ke SPDN yang khusus melayani untuk kebutuhan boat ikan nelayan ukuran di bawah 30 GT hanya 80 ton per bulan.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Pasalnya, stok solar disalur Pertamina ke SPDN yang khusus melayani untuk kebutuhan boat ikan nelayan ukuran di bawah 30 GT (gross tonnage) hanya 80 ton per bulan.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Stok solar di Solar Paket Dialer untuk Nelayan (SPDN) Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya) untuk nelayan sering habis.
Pasalnya, stok solar disalur Pertamina ke SPDN yang khusus melayani untuk kebutuhan boat ikan nelayan ukuran di bawah 30 GT (gross tonnage) hanya 80 ton per bulan.
Tepatnya hanya 80.000 liter atau lima mobil tangki per bulan solar disalur ke SPDN dikelola Koperasi Perikanan Rehabilitation and Empowermant of South West Coast of Aceh (Koperkan REFCA) Ujong Serangga ini.
“Kuota tersebut tak cukup melayani kebutuhan solar boat ikan ukuran di bawah 30 GT se-Kabupaten Abdya, yang berjumlah hampir 200 unit,” kata Ermisal kepada Serambinews.com, Senin (13/1/2020).
Ermisal adalah Pengelola SPDN Koperkan REFCA Ujong Serangga.
• VIDEO - Anak Gadisnya Hilang Kontak di Malaysia, Nurdin Buat Laporan ke Polda Aceh
• Petani di Abdya Minta Dinas Pertanian Sediakan Bibit Padi Tahan Hama, Ini Alasannya
• Abdullah Puteh Sebut Pabrik Gula & Pabrik Minyak Sawit akan Dibangun di Aceh, Menteri Sudah Setuju
Ermisal menyebutkan, idealnya Pertamina memberikan kuota minyak solar 160 ton (10 mobil tanki) per bulan.
Jumlah itu, diyakini dia, mampu melayani kebutuhan solar hampir 200 unit boat ikan ukuran di bawah 30 GT se-Kabupaten Abdya.
Boat yang berjumlah hampir 200 unit yang dilayani kebutuhan solar berasal dari Kecamatan Susoh, Tangan-Tangan, Setia, dan Manggeng.
“Lantaran kuota tak cukup, maka SPDN Ujong Serangga kerap habis stok solar, sehingga awak boat menjadi kecewa,” kata Ermisal.
Dikatakan bahwa satu mobil tangki minyak solar sebanyak 16 ton (16.000 liter) yang masuk di SPDN Ujong Serangga hanya bisa bertahan sekitar 2 hari dan paling lama 3 hari, kemudian habis.
“Setelah dua hari habis stok, kembali terlihat pemandangan antrean ratusan jeriken kosong di kompleks SPDN menunggu masuk jatah minyak solar berikutnya,” papar Ermisal.
Solar tersebut, jelasnya, dijual dengan harga subsidi Rp 5.150 per liter.
Minyak solar bersubsidi tersebut hanya diperuntukkan bagi boat ikan di bawah 30 GT.