Breaking News

Kupi Beungoh

Mencari Jabal Magnet di Aceh Besar, Eh Ketemunya Malah Jalan Berserak Sampah

HEBOH jabal magnet atau medan magnet di kawasan perbukitan Blangbintang, Aceh Besar, beberapa hari lalu, mampu menyedot perhatian banyak kalangan.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Penulis, Jafar Insya Reubee, di ruas jalan Blangbintang - Krueng Raya, Aceh Besar, dekat tempat pembuangan akhir (TPA), Sabtu (11/1/2020). 

Fenomena gravity hill adalah tempat yang hakikatnya merupakan daerah penurunan, tetapi seolah-olah terlihat seperti tanjakan karena adanya ilusi optik di sekitar lokasi.

Menurutnya, ini bisa terjadi pada alam yang terbuka dengan intensitas cahaya matahari cukup tinggi.

Pada kondisi seperti ini orang akan terkecoh melihat lintasan yang berupa turunan seolah-olah berupa tanjakan.

Di bagian akhir penjelasannya, Nazli menyarankan agar fenomena ilusi optik di kawasan perbukitan Blangbintang ini perlu diberdayakan, supaya dapat mengangkat industri pariwisata di Aceh Besar.

“Jangan sampai mengarah ke mistis, tetapi fenomena alam yang langka ini mesti diberdayakan,” demikian Nazli Ismail.

(BACA:  Heboh Medan Magnet di Aceh Besar, Dari Respons Warga Hingga Pendapat Para Ahli)

Penegasan Dr Nazli Ismail pada bagian akhir berita itu, menurut saya adalah poin penting yang perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.

Tak ada kandungan magnet di lokasi itu, yang ada adalah ilusi optik.

Jalan seperti terlihat menanjak, padahal sebenarnya menurun.

Dr Nazli pun menyarankan agar fenomena ilusi optik di kawasan perbukitan Blangbintang ini perlu diberdayakan, supaya dapat mengangkat industri pariwisata di Aceh Besar.

Saya adalah salah satu orang yang setuju dengan saran pendapat ini.

Karenanya, pada Sabtu 11 Januari 2020, setiba di Bandara SIM Aceh Besar dari Malaysia, langsung menjajal kawasan perbukitan tersebut.

Saya tidak datang sendiri, tapi bersama Presiden Usahawan Acheh Malaysia (GUAM) En. Haris Bin Terry Sarava.

Jafar Insya Reubee bersama Presiden Gabungan Usahawan Acheh Malaysia (GUAM), Haris Bin Terry Sarava, di pamplet kebun kurma Barbate, di ruang Jalan Blanbintang-Krueng Raya, Aceh Besar, Sabtu (11/1/2020).
Jafar Insya Reubee bersama Presiden Gabungan Usahawan Acheh Malaysia (GUAM), Haris Bin Terry Sarava, di pamplet kebun kurma Barbate, di ruang Jalan Blanbintang-Krueng Raya, Aceh Besar, Sabtu (11/1/2020). (SERAMBINEWS.COM/Handover)

Namun apa yang kami dapat? Setelah berjalan hingga beberapa kilometer tak ada satu pun tanda-tanda bahwa di lokasi itu terdapat medan magnet, seperti yang digembar-gemborkan di media sosial dan media massa.

Kami memandu mobil hingga sampai ke kawasan perkebunan kurma Barbate.

Rasa kecewa karena tidak mendapatkan tanda-tanda lokasi medan magnet, sedikit terobati, karena kami menikmati indahnya pemandangan alam di sekitar lokasi itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved