Kekayaan Jeff Bezos Bertambah Rp 112 Triliun dalam Sehari, Pendapatan Terbesar dari Saham Amazon
Sebab, miliarder terkaya di dunia tersebut dalam sekejap semakin kaya lantaran harga saham perusahaan melonjak hingga lebih dari 7 persen.
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Perdagangan saham Jumat (31/1/2020) lalu merupakan hari keberuntungan bagi dunia Jeff Bezos.
Sebab, miliarder terkaya di dunia tersebut dalam sekejap semakin kaya lantaran harga saham perusahaan melonjak hingga lebih dari 7 persen.
Kekayaan Bezos bertambah sekitar 8 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 112 triliun (kurs Rp 14.000).
Dikutip dari CNN, harga saham Amazon hari itu ditutup di level 2.000 dollar AS, lebih tinggi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan di hari sebelumnya yang sebesar 1.870 dollar AS per lembar.
Lonjakan harga saham tersebut terdorong sentimen laporan keuangan kuartal awal Amazon yang berada di luar ekspektasi Wall Street.
Perusahaan e-commerce terbesar di dunia itu membukukan kapitalisasi pasar hingga lebih dari 1 triliun dollar AS pada perdagangan Jumat, sebuah batu loncatan baru sejak 1 triliun pertama perusahaan di tahun 2018 lalu.
Sebagai informasi, sebagian besar sumber kekayaan Bezos berasal dari saham Amazon.
Dirinya memiliki 57,5 juta saham, atau sekitar 12 persen dari keseluruhan saham perusahaan.
Lonjakan saham Amazon pekan lalu membuat nilai saham Bezos di Amazon meningkat, menjadi sekitar 115,6 miliar dollar AS.
Adapun total kekayaan bersih Bezos saat ini menurut Bloomberg Billionaires Index sebesar 124 miliar dollar AS.
Awal 2020 ini menjadi awal yang cukup baik bagi Bezos setelah tahun lalu dirinya menajadi salah satu miliarder yang kehilangan harta terbanyak.
Selain itu, Bezos dan istrinya juga mengumumkan perceraian mereka pada Januari tahun 2019.
Sebagai bagian dari proses penyelesaian perceraian, MacKenzie Bezos menerima 25 persen dari saham Amazon yang dimiliki oleh pasangan suami istri tersebut.
Hal itu membuat MacKenzie memiliki 4 persen dari keseluruhan saham perusahaan.
Harga saham Amazon pun merosot menjelang akhir 2019 karena investasi untuk melakukan pengiriman satu hari yang membuat keuntungan perusahaan jadi merosot.
Tetapi analis Wall Street tampak bersemangat ketika Amazon melaporkan laba minggu ini.
Pendapatan untuk tiga bulan yang berakhir pada Desember tumbuh 87,4 miliar dollar AS, naik 21 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan pun mengumumkan bahwa selama kuartal ini, lebih banyak orang telah bergabung dengan layanan layanan premium mereka, dengan jumlah pelanggan mencapai 150 juta.
Hal tersebut menandakan investasi perusahaan untuk beberapa fasilitas premium Amazon telah membuahkan hasil.
• Ibu Hamil yang Ikut Ujian SKD CPNS di Nagan Ditempatkan di Ruangan Khusus
• Kembangkan Industri Nilam, Pemkab Bener Meriah Kerja Sama dengan Perusahaan asal Prancis
Tiga Sifat Jeff Bezos yang Membuat Dirinya Sukses
Tahun 1994 Jeff Bezos, sebelumnya bukanlah orang yang spesial. Sama seperti orang pada umumnya dia hanya seorang pekerja di perusahaan investasi D. E Shaw di Wall Street, New York.
Namun Bezos mengatakan, ketika itu dirinya berubah pikiran dan memutuskan mendirikan Amazon untuk mencoba mengubah hidupnya yang bekerja untuk orang lain.
Dilansir dari CNBC, Bezos pun mengungkapkan bahwa dirinya melakukan beberapa hal untuk membulatkan tekadnya terjun ke dunia bisnis.
Apa saja?
Berikut ini 4 hal yang buat Jeff Bezos yakin dirinya harus terjun ke dunia bisnis.
1. Bermula dari riset dan ide
Saat Jeff Bezos masih bekerja di Wall Street ia ditugaskan untuk melakukan riset mengenai bisnis yang melibatkan internet.
Saat itulah Bezos menemukan statistik yang mengejutkan dirinya dan memicu ide untuk memulai bisnisnya sendiri.
"Saya menemukan fakta bahwa web tumbuh pada 2.300 persen per tahun," kata Bezos dilansir dari CNBC, Minggu (19/1/2020).
Dengan ide tersebut Bezos sendiri awalnya tertarik untuk membuat toko buku online.
Namun dia tak menyangka ide tersebut bisa membuat Amazon menjadi perusahaan e-commerce terbesar dunia.
2. Berani mengambil keputusan
Setelah riset berbulan - bulan lamanya akhirnya Bezos yakin bahwa idenya bisa dijadikan bisnis yang diimpikan.
Namun saat itu tak mudah bagi Bezos untuk memulai bisnisnya sebab ia harus memilih merelakan pekerjaannya di wall street atau mulai fokus merintis bisnisnya.
"Saat itu sangat berat, melepaskan pekerjaan yang memberikan saya penghasilan bulanan itu sangat sulit," ucapnya.
Namun ia berpikir bahwa kesempatan berbisnis tersebut hanya datang sekali.
Akhirnya Bezos berhenti dari pekerjaannya dan pindah ke pinggiran kota Seattle, di mana ia mulai membangun Amazon di garasinya.
Keputusannya terbayar, Amazon tumbuh dengan cepat, menjadi perusahaan publik pada tahun 1997 dengan pendapatan 16 juta dollar AS dengab 180.000 pelanggan yang menjangkau lebih dari 100 negara.
3. Optimistis
Meski Bezos sudah melakukan riset terkait bisnisnya, namun ia mengakui memiliki perasaan pesimistis mengenai idenya.
Saat umurnya 30 tahun, dia mempertanyakan apakah ide bisnisnya menciptakan toko buku online akan lebih baik daripada pekerjaan di Wall Street.
Pada saat itu ia berpikir bisinis online di tahun 1994 sangat berisiko karena internet tidak dikenal, meskipun tingkat pertumbuhannya cepat.
Namun Bezos tetap optimistis sebab yang dipikirkannya ide tersebut harus dicoba, sebab dia berpikir jika tidak dimulai sekarang dia akan lebih menyesal ketimbang kehilangan pekerjaannya.
"Saya waktu itu percaya apapun yang bertumbuh dengan cepat maka itu akan menjadi sesuatu yang besar.
Saya pun optimistis bisnis online saya juga akan ikut besar bersama internet," ujarnya.
• Transcontinent Mulai Gerakkan Aktivitas Pusat Logistik Berikat KIA Ladong
• Unsyiah Gandeng Prancis dan Pemkab Bener Meriah
• Disnaker Tamiang Usul Penambahan Kuota Usaha Mandiri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekayaan Jeff Bezos Bertambah Rp 112 Triliun dalam Sehari, Ini Penyebabnya",