Kupi Beungoh

Menangkap Peluang di Antara Pelancong Malaysia dan Penjual Salak di Pasar Aceh

Nyaris tidak ada yang membahas siapa dan kapan pesan suara itu dibuat, karena semua orang fokus membahas isi pesan yang merupakan suara seorang ibu.

Editor: Zaenal
For Serambinews.com
Jafar Insya Reubee, pedagang kedai runcit di Malaysia. 

Jangan gara-gara hanya karena harga salak yang dijual lebih mahal beberapa ribu rupiah, membuat nama Aceh rusak dan timbul pertanyaan dan rasa curiga “Apakah semua orang Aceh seperti itu?”

Jika ini yang muncul tentu bukan hanya penjual salak yang dirugikan, tapi juga para penjual mukena, jilbab, dan segala pernak-pernik oleh-oleh di dalam pasar Aceh, angkutan, travel, hingga pengusaha restoran dan perhotelan.

Dinas Pariwisata, Disperindag, dan Dinas Pasar, perlu memikirkan untuk membuat beberapa kios yang khusus menjual salak, tepat di depan pintu Pasar Aceh.

Sebab salak memang buah yang sangat digemari para pelancong Malaysia.

Karena salak ini jarang ada di Malaysia, sehingga kerap dibawa sebagai buah tangan oleh para pelancong.

Bukankah ini peluang yang harus dimanfaatkan?

Dengan cara ini, kita bisa mengklarifikasi kepada pelancong di Malaysia dan negara-negara lain, bahwa kita menjamin keamanan dan ketenteraman para pelancong.

Pelancong senang, penjual salak pun bisa mencari rezeki dengan nyaman. Hingga hasil yang dibawa pulangnya pun berkah.

Dari kasus salak ini, Pemerintah Aceh hendaknya juga menetapkan aturan agar semua kedai penjual makanan, minuman, dan souvenir, di seluruh lokasi wisata di Aceh, wajib menempelkan price atau harga di setiap mata barang.

Aturan seperti ini telah lama ditetapkan di Malaysia, sehingga tidak ada pembeli yang merasa tertipu dan kecewa.

Wallahuaklambisshawab. Semoga Allah selalu merahmati penduduk negeri ini. Aamiin

*) PENULIS Jafar Insya Reubee adalah hamba Allah yang mencari nafkah di Malaysia.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved