Pesona Jalur Geumpang dan Sejarah Kubu Aneuk Manyak

Harapan ini saya harapkan khususnya kepada Bupati Aceh Barat, anggota DPRA Dapil 10,  maupun DPR RI Dapil 1 sehingga  jalur yang menghubungkan barat selatan Aceh dan pesisir Aceh  ini bisa kembali ramai seperti era di awal pascatsunami 26 Desember 2004. Saat itu jalan  yang menghubungkan barat selatan Aceh dengan ibu kota Provinsi Aceh maupun pesisir Aceh ini paling banyak dilintasi kendaraan, karena jalan Banda Aceh-Calang-Meulaboh porak-poranda dihantam tsunami.

Ruas jalan ini semakin mendesak dipermulus mengingat di Barsela dan pesisir Aceh mulai bertumbuhan kampus swasta dan tiga kampus negeri, misalnya Universitas Teuku Umar, Sekolah Tinggi Agama Islam Teungku Chik Di Rundeng, dan Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Ruas jalan ini tentu saja semakin diperlukan karena kelak akan digunakan oleh mahasiswa dan dosen di wilayah pesisir Aceh, terutama saat mereka melakukan studi banding, pulang kampung, atau keperluan lainnya di kabupaten/kota yang berada di kawasan Barsela.

Di sisi lain, pembangunan akses transportasi yang memadai tentu saja akan berpengaruh signifikan terhadap geliat ekonomi masyarakat Aceh, khususnya yang bermukim di wilayah pesisir dan tengah Aceh. Jadi, memastikan ruas jalan Calang-Banda Aceh maupun Calang-Banda Aceh-Pidie sama pentingnya. Terlebih karena di kawasan Gunung Geurutee dan Kulu makin sering terjadi longsor sehingga sewaktu-waktu arus transpostasi jadi terganggu.